Sukses

Kembali Digelar di 2021, Inacraft Bakal Terapkan Protokol Kesehatan

Setelah sempat tertunda, gelaran Inacraft ke-22 bakal digelar 2021 dengan menghadirkan kurang lebih 1.300 UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - International Handicraft Trade Fair (Inacraft) bakal kembali di 2021. Gelaran kerajinan tahunan ini awalnya dijadwalkan pada April, lalu diundur ke September 2020, namun karena pandemi corona belum mereda, Inacraft akan digelar pada 31 Maret--4 April 2021 di Jakarta Convention Center.

Direktur PT Mediatama Binakreasi, Umi Noor Wijiati menyebut, pihaknya bersama Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi), mempersiapkan hal-hal teknis untuk melangsungkan Inacraft ke-22. Sesuai anjuran pemerintah, yakni dimulainya beradaptasi dengan tatanan kehidupan yang baru, begitu pula pada pelaksanaan pameran.

"Dengan adanya Covid kami harus menerapkan protokol kesehatan dan mencoba membuat panduan dengan mengacu pada Kementerian Kesehatan. Tiga hal penting yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam pameran adalah tracing, hygiene, dan physical distancing," kata Umi dalam konferensi pers daring, Rabu, 12 Agustus 2020.

Umi menambahkan, untuk tracing, akan melibatkan semua stakeholder saat pameran, yakni peserta, supporting atau vendor-vendor yang akan terlibat, dan pengunjung. Semua SDM yang terlibat harus terdaftar.

"Kalau peserta, mereka akan mengisi form safe assessment, yang memberikan informasi secara singkat mengenai keadaan yang bersangkutan yang penting harus ada surat kesehatan," lanjutnya.

Kemudian pengunjung untuk tahun depan harus mendaftarkan terlebih dahulu secara online. Nanti akan terdapat isian-isian yang mensyaratkan pengunjung yang datang harus sehat. Untuk hygiene, dari segi peserta, semua peserta dalam arti pemilik maupun spg, wajib menggunakan masker.

"Khusus untuk spg dan penjaga stand harus menggunakan face shield. Para panitia juga, masker jadi yang utama, dengan anjuran face shield. Pengunjung begitu juga, jadi kalau pengunjung datang ke pameran tidak memakai masker otomatis tidak diizinkan untuk masuk," lanjut Umi.

Ada pula pengecekan suhu tubuh sebanyak dua kali, pertama sebelum masuk area JCC atau masih di area GBK, begitu pula sebelum masuk JCC. Bagi peserta maupun pengunjung, jika suhu di atas 37,3 derajat Celcius, otomatis tidak diperkenankan masuk.

"Mereka akan langsung dibawa ke ruang isolasi yang disediakan oleh pihak venue. Orang yang terindikasi suhunya di atas 37,3 derajat Celcius otomatis dia belum sampai masuk ke gedung karena sudah dicegat di luar. Setelah itu tahapannya memang sudah ada petugas medis apakah mereka harus pulang, atau dirujuk ke rumah sakit," jelasnya soal protokol kesehatan di Inacraft 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hygiene hingga physical distancing

Di pameran Inacraft 2021 turut disediakan pula ambulans, tenaga medis, dan rumah sakit rujukan. Untuk hygiene lainnya, nanti pihak venue akan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun. Selain itu, di titik-titik tertentu ada hand sanitizer.

Penyelenggaran juga mewajibkan setiap stan, peserta harus menyediakan hand sanitizer. Lalu terkait physical distancing, layout dibuat tidak rapat-rapat untuk menjaga jarak aman.

"Dampak dari layout yang kita ubah sesuai panduan protokol kesehatan maka jumlah peserta mengalami penurunan. Kini, membedakan pintu masuk dan pintu keluar, dan membuat satu arah untuk menghindari orang berpapasan," lanjutnya.

Sedangkan yang berada di dalam stand, baik untuk petugas, spg, atau owner yang diizinkan maksimum dua orang untuk ukuran enam atau sembilan meter persegi. Transaksi pembayaran pun cashless lewat dukungan dari BNI dan akan menggunakan mesin EDC, semua peserta diharapkan menggunakannya.

"Hal yang sebelumnya di Incraft tidak ada, untuk tahun depan akan menambah atau meng-hire SDM khususnya untuk memecah crowd di dalam gedung atau bila ada salah satu stan yang cukup ramai, kita akan coba untuk imbau supaya tidak terlalu menumpuk di satu titik," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.