Sukses

Perempuan, Jangan Abaikan Pentingnya Me Time

Me time bisa jadi penyelamat para perempuan, terutama di tengah masa pandemi saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi perempuan dituntut untuk bisa menjalankan multi-peran. Di sela kesibukan, semestinya ada slot waktu untuk diri sendiri atau yang populer disebut 'me time'. Namun, banyak dari perempuan mengabaikannya dengan alasan tak ada kesempatan.

Padahal, menyediakan 'me time' adalah keharusan bagi kesehatan perempuan. Psikolog Tara de Thouars menerangkan, perempuan memiliki kecenderungan untuk berpikir berlebihan saat tugas-tugas menumpuk di hadapannya, baik sebagai pekerja atau pebisnis, ibu, maupun istri.

Hal itu tak terlepas dari keinginan untuk menjadi yang terbaik untuk segala peran yang dimiliki. Alih-alih bersemangat, situasi tersebut justru memicu hormon stres yang membuat tubuh tegang dan pikiran jadi lebih mumet. 

"Saat overthinking, otak kita keluarkan hormon stres. Jadinya tegang semua, terutama kepala dan leher," jelas Tara dalam diskusi virtual bersama L'oreal Professionel, beberapa waktu lalu.

Maka, 'me time' merupakan solusi untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Saat perasaan membaik, otak akan berpikir lebih baik untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang ada di hadapan.

Tara mengatakan 'me time' tak harus keluar banyak uang atau waktu yang panjang. Yang terpenting adalah mengerjakan sesuatu yang menyenangkan diri seorang perempuan. 

"Yang penting adalah bagaimana secara perempuan, mau enggak menyempatkan diri meluangkan waktu untuk me time?" kata dia sembari menyarankan untuk berkoordinasi dengan orang rumah terlebih dulu agar waktu sendiri tak terganggu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pijat dan Aromaterapi

Dari sederet aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan perempuan, Thara menyebut pijat dan menghirup aromaterapi bisa menjadi pilihan. Bahkan, bisa dilakukan hanya dalam satu kegiatan yang sama, seperti creambath.

"Saat lagi cemas, area yang paling akan terasa tegang itu di kepala dan leher. Itu sebabnya saat pijat kulit kepala dan belakang leher, akan terasa sensasi nyaman. Menurut studi, hormon stres turun 40 persen hanya dengan pijat di kulit kepala," jelas Tara.

Mencium aromaterapi juga memberi efek yang sama. Ketika mencium bau-bauan menyenangkan, otomatis akan membangkitkan fungsi indra dan terkoneksi dengan emosi kita.

"Itu akan buat mood lebih positif. Mood lebih enak, bantu lalui rutinitas harian kita," kata Tara.

Tak heran bila Nana Mirdad juga memilih spa rambut ke salon untuk mengisi 'me time'-nya. Bagi artis yang juga menjadi pebisnis itu, me time menjadi wujud mencintai diri sendiri.

"Aku suka banget pijat karena bisa rileks banget. Yang tegang di bahu, pas kena pijatan, enak banget. Kedua yang aku senang nyium bau aromaterapi. Nyampe otak, bikin happy aja," sahutnya. 

3 dari 3 halaman

Aplikasi Hair Spa

Menginjak usia 20 tahun, L'Oreal Professionel memperkenalkan produk dan konsep baru bernama Hair Life Balance. Sedangkan dua produk terbaru adalah sampo dan kondisioner yang bisa diaplikasikan di rumah untuk merasakan pengalaman creambath di salon.

Tersedia dua varian untuk disesuaikan dengan kebutuhan rambut dan kulit kepala, yakni varian Deep Nourishing untuk rambut kering dan rusak, dan varian DX untuk kulit kepala berminyak dan ketombe. Deep Nourishing memasukkan aroma water lily yang feminin dan menenangkan, sedangkan DX menggunakan tea tree oil dan menthol yang aromanya lebih menyegarkan.

Hendra Purjaka selaku Brand General Manager L'Oreal Professionnel mengenalkan cara tepat untuk creambath. Ia mengatakan yang dipijat adalah kulit kepala, sedangkan produk hair spa diaplikasikan di batang rambut.

"Tutup dengan handuk panas selama lima menit agar menyerap," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.