Sukses

Tuai Pro Kontra, Keputusan Calon Pengantin Bagi Tamu Pernikahan dalam Kelompok Kecil

Keputusan calon pengantin untuk membagi tamu undangan menjadi kelompok-kelompok kecil bertujuan untuk memenuhi protokol kesehatan di masa pandemi. Namun, publik Inggris punya pandangan berbeda.

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan jadi momen yang sulit dilupakan, baik bagi pengantin laki-laki maupun perempuan. Mereka tentu menyiapkan pernikahan impian mereka dengan waktu cukup lama.

Namun, corona Covid mengganggu rencana pernikahan mereka. Selain harus mematuhi protokol kesehatan, mereka juga harus membatasi tamu yang hadir.

Di Inggris, pasangan pengantin saat ini hanya diperbolehkan mengundang maksimal 30 tamu. Karena itu, ada di antara mereka yang harus menunda pernikahan mereka, tapi ada juga yang harus memilih jenis perayaan yang berbeda sama sekali, seperti melansir dari The Sun, Rabu, 30 Juli 2020.

Namun, membagi tamu menjadi kelompok-kelompok penting yang berbeda, mungkin bukan cara yang terbaik untuk dilakukan. Namun, hal itu dilakukan sepasang pengantin di Inggris yang mengategorikan setiap tamu ke dalam kelompok A, B, atau C.

"Teman-teman dan keluarga yang terhormat, mohon dipahami bahwa tempat kami terbatas dalam jumlah tamu yang dapat kami tampung untuk hari pernikahan kami," tulis pengantin dalam undangannya.

"Kami ingin setiap dari Anda bergabung dengan kami di hari besar kami, kami dipaksa untuk membagi tamu-tamu kami menjadi kelompok-kelompok untuk memastikan kami tidak melampaui batasan kapasitas kami," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Sopan

Bagi mereka yang cukup beruntung akan dimasukkan dalam grup A, calon pengantin pun akan mendesak mereka mendaftarkannya sesegera mungkin. Karena kalau tidak datang, tempat mereka akan diisi mereka yang didaftar Grup B dan C.

Tidak mengherankan pernikahan tersebut akhirnya mengundang perdebatan sengit di Reddit. Memberi label pada pasangan itu dinilai kasar oleh seorang pengguna.

"Covid atau tidak, memasukkan seseorang ke dalam grup yang diprioritaskan adalah hal yang tidak sopan," kata seorang.

Namun, pengelompokan tamu itu dianggap hal umum yang terjadi saat pandemi corona Covid-19. "Ini hal umum masa Covid. Grup A adalah keluarga dekat, Grup B adalah bibi, paman, dan sepupu. Dan kemudian kelompok C adalah teman dan rekan kerja," jelas yang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.