Sukses

Krisis Corona, McDonald's Tutup Permanen 200 Gerai di Amerika

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 menghantam beragam sektor di seantero jagat. Begitu pula dengan restoran makanan cepat saji ternama, McDonald's, yang kembali mengumumkan harus menutup ratusan gerainya.

Dilansir dari laman People, Rabu (29/7/2020), McDonald's memutuskan untuk menutup secara permanen 200 gerai di Amerika Serikat. Kabar tersebut disampaikan perusahaan restoran cepat saji asal Negeri Paman Sam itu pada Selasa, 28 Juli 2020.

Adapun penutupan tersebut datang ketika McDonald's melaporkan laba kuartal terendah dalam 13 tahun, menurut Financial Times. Sedangkan, laba bersih McDonald's turun 68 persen menjadi 483,8 juta dolar AS.

McDonald's juga melaporkan bahwa pendapatan telah turun 30 persen pada kuartal kedua dan penjualan toko yang sama secara global turun 23,9 persen. Saat berbicara dengan para analis, CEO Chris Kempczinski mencatat pandemi sebagai alasan penutupan.

"Di banyak pasar di seluruh dunia, terutama di AS, situasi kesehatan masyarakat tampaknya memburuk," katanya kepada CNBC.

"Meski demikian, saya percaya bahwa kuartal kedua mewakili dalam kinerja kami karena McDonald's telah belajar untuk menyesuaikan operasi kami dengan lingkungan baru ini," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimisme

Chief Financial Officer McDonald's Kevin Ozan menawarkan lebih banyak berita optimis, seperti berbagi bahwa penjualan bulan Juli cenderung naik. Juga, ia berharap mereka akhirnya menjadi agak lebih positif untuk bulan keseluruhan.

McDonald's kini, satu di antara banyak rantai makanan cepat saji yang berjuang di tengah pandemi. Deretan restoran seperti IHOP, Denny's, Ruby Tuesday, dan TGI Fridays telah ditutup secara permanen karena kesulitan yang disebabkan pandemi.

Sementara, chain bakery, Le Pain Quotidien mengumumkan bakal menutup 98 lokasi di Amerika Serikat setelah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada Mei 2020. Meski begitu, setidaknya 35 toko berpotensi dibuka kembali di masa mendatang setelah pembelian sebagian oleh Aurify Brands.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.