Sukses

Perempuan Inggris Ciptakan Masker untuk Pria Berjenggot Panjang dan Pakai Turban

Seorang desainer khusus membuat masker untuk pria berjenggot panjang dan mereka yang memakai turban.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun penelitian menunjukkan bahwa masker memberikan perlindungan terhadap penyebaran corona Covid-19, sejumlah orang masih tak mau memakai masker. Penelitian juga menunjukkan hahwa pria kurang mau memakai masker, dibanding perempuan.

Tapi sebagian orang, masker itu mungkin tidak terlalu protektif. Ini berlaku untuk Sikh atau pria Muslim yang berjenggot panjang karena alasan agama karena masker tidak menutupi semuanya, dilansir dari Metro, Sabtu, 25 Juli 2020.

Untuk mengakomadasi pria berjenggot panjang dan memakai turban, seorang desainer membuat masker untuk kebutuhan mereka. Perempuan tersebut bernama Sunnie Delilah adalah desainer dan pemilik Dressing Doom Delilah.

Ia menghadirkan masker khusus yang mudah dikenakan bagi mereka yang memakai turban dan memiliki jenggot. Bisnis Sunnie laris manis selama pandemi karena banyaknya orang yang membeli masker buatannya yang dijual seharga 10-20 Poundsterling atau RpRp186 ribu--Rp373 ribu

"Masker ini awalnya diciptakan untuk membantu ayah mertua saya, seorang lelaki Sikh dengan turban dan jenggot panjang yang tidak memenuhi standar masker. Dia  tidak dapat menggunakannya dengan benar dan tidak nyaman memakainya," kata Delilah.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dari Seluruh Dunia

Delilah mengungkapkan, ia membuat masker yang dapat melindungi jenggot dan menutup turban. Jenggot jika panjang dapat terkena tetesan yang seharusnya perlu dilindungi.

Saat ini kehadiran masker untuk pria berjenggot panjang dan mereka yang memakai turban sangat positif. Sejak ia membuat masker ini ia berhasil mengumpulkan 25 ribu pengikut di akun Instagramnya.

"Sejauh ini saya mendapat pesanan dari seluruh dunia dan permintaannya semakin meningkat, terutama di kalangan masyarakat Sikh," kata Delilah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.