Sukses

Jepang Mulai Terapkan Subsidi Perjalanan untuk Turis Domestik di Tengah Pandemi

Ada kekhawatiran inisiatif pemerintah Jepang menerapkan subsidi perjalanan akan memperburuk wabah corona.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang mulai memberlakukan kampanye subsidi perjalanan untuk turis domestik mulai Rabu, 22 Juli 2020. Hal tersebut diberlakukan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata domestik yang dilanda Covid-19, tapi Tokyo dikeluarkan dari subsidi tersebut.

Dalam kampanye "Go To Travel", pemerintah Jepang menanggung sebagian biaya perjalanan wisata. Meskipun ada kekhawatiran inisiatif ini dapat memperburuk wabah virus dilansir dari Kyodo News, Rabu, 22 Juli 2020.

Kasus corona baru harian Jepang mencapai rekor 795 pada Rabu, 22 Juli 2020. Sementara itu, Prefektur Osaka melaporkan terdapat 121 infeksi baru, sedangkan Tokyo mengkonfirmasi 238 kasus.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mendesak warga untuk mengambil langkah-langkah anti-infeksi menyeluruh dan mengharapkan tidak keluar  sebisa mungkin. Ia juga memperingatkan terhadap "gelombang kedua" infeksi menjelang akhir pekan keempat mulai Kamis, 23 Juli 2020.

Kampanye subsidi perjalanan sempat kacau minggu lalu ketika pemerintah membuat keputusan mendadak menghapus perjalanan ke Tokyo karena lonjakan kasus baru di ibukota.

"Saya kira tidak adil (bahwa Tokyo dikecualikan)," kata seorang perempuan berusia 59 tahun. Padahal, ia akan berangkat dari bandara Haneda untuk perjalanan empat hari bersama saudara perempuannya yang berusia 62 tahun ke Hiroshima dan Prefektur Shimane dan tempat lainnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Domestik Meningkat

Karena permintaan untuk perjalanan domestik diperkirakan meningkat, sebuah landasan pacu yang digunakan untuk maskapai berbiaya rendah di Bandara Narita, sebelah timur Tokyo, dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.

Pemerintah akan menyubsidi hingga setengah dari biaya perjalanan, termasuk biaya akomodasi dan transportasi. Awalnya, mereka akan memberikan subsidi sebesar 35 persen dari total biaya.

Sisanya 15 persen akan ditanggung dalam bentuk kupon yang akan dikeluarkan setelah September 2020. Kupon tersebut dapat digunakan untuk makanan, belanja, dan kegiatan wisata lainnya.

Pemerintah memutuskan Kamis lalu untuk mengecualikan perjalanan ke dan dari Tokyo setelah ibu kota melaporkan rekor 286 infeksi baru dalam satu hari. Di Jepang, Tokyo adalah daerah terparah terkena virus, terhitung sekitar sepertiga dari infeksi di negara itu.

Awalnya, skema subsidi perjalanan domestik dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2020 sebelum liburan musim panas Jepang sekitar pertengahan bulan. Saat itu, banyak orang yang tinggal di kota-kota besar kembali ke kampung halaman mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.