Sukses

Pembuat Perhiasan Ciptakan Masker dari Emas, Bisa Dicuci dan Dipakai Ulang

Sang pencipta masker emas mengklaim masker buatannya lebih aman dibandingkan masker emas yang dimiliki pria asal Pune, India.

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan lelaki India yang menghebohkan publik karena memakai masker emas? Hampir serupa, seorang pembuat perhiasan yang juga berasal dari negeri Bollywood itu juga menciptakan masker berbahan emas dan perak. Namun, masker tersebut diklaim lebih aman.

Dikutip dari laman India Times, Rabu, 22 Juli 2020, pembuat perhiasan bernama Radhakrishnan Sundaram Acharya itu menggunakan emas dan perak berbentuk benang. Masker berbenang emas 18 karat tersebut dihargai sekitar 2,75 lakh atau hampir Rp54 juta per buah, sedangkan harga masker perak tak disebutkan.

Sejauh ini, lelaki itu mengaku setiap hari mendapat banyak pertanyaan dan calon pelanggan dan sudah menerima sembilan pesanan. "Saya sadar bahwa orang biasa tak mampu untuk menggunakan masker-masker ini, tetapi orang-orang kaya bisa menggunakannya untuk pernikahan megah," jelasnya.

Radhakrishnan menggunakan benang emas dengan ketebalan 0,06 milimeter. Ia terlebih dulu harus membuat benang tersebut halus dan fleksibel menggunakan mesin yang dimilikinya. Barulah, ia bisa merajut dan menenunnya menjadi masker.

"Kami menerima pesanan dari Bengaluru, Hyderabad, dan beberapa lokasi di utara. Tetapi semakin jauh lokasinya, orang-orang menolak membelinya karena melibatkan urusan logistik," kata Radhakrishnan yang juga seorang pemilik toko perhiasan tersebut.

Pria yang berasal dari Coimbatore itu mengklaim masker wajahnya bisa digunakan ulang dan memiliki lapisan kain yang dijahit di dalamnya. Hal tersebut berbeda dengan masker emas milik pria Pune yang berlubang.

"Bagian atasnya terbuat dari metal, dan bagian dalamnya kami isi dengan lapisan-lapisan berbahan kain yang biasa digunakan untuk membuat masker. Masker ini bisa dicuci dan digunakan ulang, tetapi jangan dipelintir dengan alasan apapun. Bila diminta, seseorang bahkan bisa meminta tukang emas untuk mengganti lapisan kainnya dengan yang baru untuk proteksi lebih baik," imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Picu Perdebatan

Meski demikian, masker emas itu tetap memicu perdebatan di tengah masyarakat India. Mereka membenturkannya dengan kondisi warga yang saat pandemi ini bahkan tak bisa makan sekali sehari.

"Aku sangat menghargai usaha kreatifnya tetapi melakukannya di saat krisis, ketika ekonomi kami menurun dan orang-orang bertarung untuk bisa hidup, ini tak bisa dibenarkan. Di sisi lain, hal tersebut bisa memicu masalah keamanan bagi orang yang mengenakannya," tulis salah seorang pengguna Twitter.

Sementara itu, ahli kesehatan juga meragukan klaim masker emas yang bisa dipakai ulang seperti masker biasa. Banyak studi menyatakan bahwa virus Covid-19 bisa menempel hingga lima hari di permukaan berbahan metal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.