Sukses

Tas Tangan Mewah Berbalut Bekas Kemasan Produk, dari McDonald's sampai Oreo

Liputan6.com, Jakarta - Sederet produk ini boleh jadi membuat Anda berpikir apakah sejumlah merek tas tangan mahal berkolaborasi dengan ragam produk populer. Padahal, tas tersebut merupakan karya pasangan asal Italia yang sengaja mendaur ulang kemasan produk, mula dari bungkus oreo, hingga paperbag McDonald's.

Lewat akun Instagram, @camera60studio, mereka berbagi tampilan tas Le Chiquito dipadankan tas belanja Chanel. Ada pula tas ikonis Gucci di-rework menggunakan kemasan kopi, hingga edisi Prada tahun 2000-an terbungkus kemasan Prime.

Siluet tas tangan mahal lain yang bisa Anda dapati, yakni tas Kelly Hermes, saddle bag keluaran Dior, bahkan trunk dari Louis Vuitton. Saddle bag dari Dior tampak sebagai barang favorit pasangan ini.

Pasalnya, siluetnya muncul di banyak produk yang diolah kembali menggunakan kemasan Kellogg's, Nike, dan Oreo. Pun dengan tas tangan Fendi yang dikombinasikan dengan kemasan Golden dan McDonald's.

Dengan detail sedemikian rupa, melansir laman AsiaOne, Selasa (21/7/2020), tak heran bila pasangan pembuatnya sudah sangat famiiliar dengan industri fesyen, terutama tas dan aksesori. Chiara Rivituso merupakan seorang pattern, sekaligus product developer, sedangkan Matteo Bastiani adalah technical consultant yang menciptakan prototipe.

Lewat wawancara dengan Vogue, project tas tangan ini diciptakan keduanya tak semata untuk membuat kagum banyak orang. Tapi, juga mengomunikasikan perspektif mereka tentang lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan di Baliknya

Kendati akun Instagram-nya baru dibuat pada 2019, pasangan ini telah membuat tas-tas unik tersebut sejak beberapa tahun lalu. "Kami ingin membawa hasil karya para ahli tas berpadu dengan objek sehari-hari," kata Rivituso.

Baru setelah pemberlakuan pembatasan wilayah di Italia akibat COVID-19, pasangan ini membuat lebih banyak tas tangan dan membagikannya di media sosial. Sementara tas-tas ini tak jual, mereka membagikan video singkat bagaimana aksesori tersebut dibuat.

Bagi Rivituso and Bastiani, dengan karya-karya ini, mereka berharap bisa menyiarkan cara berpikir lebih berkelanjutan, baik pada publik maupun sejumlah brand. Daur ulang, dalam pandangan mereka, bisa jadi salah satu cara memperpanjang usia sebuah barang lama untuk tampak tetap menarik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.