Sukses

Negara-Negara di Kepulauan Karibia Tawarkan Paspor Sekunder bagi Orang-Orang Kaya

Negara-negara di Kepulauan Karibia banyak yang menawarkan paspor sekunder bagi orang asing yang sangat kaya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara di Kepulauan Karibia menawarkan paspor kepada orang asing yang kaya dengan imbalan investasi moneter yang terkadang sangat mahal. Namun, menghadapi krisis keuangan dan lonjakan bunga, ada banyak kesepakatan yang bisa diambil.

Mengutip Business Insider, Rabu, 15 Juli 2020, hingga 1 Desember 2020, wilayah pulau Saint Kitts dan Nevis menjual paket keluarga untuk empat orang seharga 150.000 dolar AS atau Rp2,1 miliar, turun dari 190.000 dolar AS atau Rp2,7 miliar, dengan imbalan pembelian real estate minimum 200.000 dolar AS atau Rp2,9 miliar yang harus dipegang setidaknya selama tujuh tahun.

Peringkat paspor Kepulauan Karibia sejajar dengan Meksiko, menurut Passport Index. Mungkin lebih membangkitkan minat bagi orang Amerika yang saat ini dilarang dari Eropa, manfaat paspor untuk perjalanan tanpa visa ke Uni Eropa dan Inggris.

"Pada hari-hari Covid ini, ketika pariwisata tak berjalan, kita harus menemukan cara untuk menciptakan pendapatan untuk menopang perekonomian kita," kata Les Khan, CEO Saint Kitts dan Nevis Citizenship Investment Unit, kepada Bloomberg News.

Sejumlah negara lain di Kepulauan Karibia, termasuk Saint Lucia, Antigua dan Barbuda, Grenada, dan Dominika, semua menawarkan program serupa. Beberapa dengan diskon baru, karena mereka juga berharap mendapatkan bunga yang tinggi.

Henley & Partners, broker paspor yang berbasis di London dan perusahaan "manajemen identitas", ada 42 persen peningkatan dalam aplikasi kewarganegaraan. Terlebih lagi, AS saat ini memiliki 1,5 juta paspor menumpuk dalam antrean pemrosesan karena pandemi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Aplikasi Kewarganegaraan

Malta, yang kekuatan paspornya berada tepat di bawah Italia, Kanada, dan Norwegia dalam hal perjalanan, akan menjual kepada Anda kewarganegaraan yang mencakup perjalanan ke Uni Eropa dan AS. Negara ini telah lama menjadi hotspot bagi orang-orang kaya di dunia.

Opsi yang lebih mahal mungkin merupakan pilihan yang lebih baik karena orang mengubah strategi paspor berlibur dengan menunggangi pandemi global. Migrasi investasi telah bergeser dalam hal liburan dan perjalanan bisnis

"Migrasi investasi telah bergeser dari menjalani kehidupan yang Anda inginkan saat liburan dan perjalanan bisnis ke visi yang lebih menyeluruh yang mencakup kesehatan dan keselamatan," kata Dr. Christian Kalin, seorang eksekutif di Henley & Partners, kepada Robb Report.

Diskon tahun ini mungkin tidak bertahan selamanya. Di masa lalu ada kecenderungan penurunan harga, tetapi pengurangan harga saat ini tampaknya bersifat sementara dan terkait Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.