Sukses

Perusahaan Fesyen Perempuan Tarik Kalung Swastika dari Penjualan

Perusahaan fesyen menghapus gambar kalung swasta yang menimbulkan reaksi dari publik.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahan pakaian Shein kembali jadi perbincangan publik, setelah meminta maaf atas kesalahannya menjual sajadah sebagai karpet biasa. Kali ini perusahaan tersebut menghapus daftar kalung liontin swastika pada Kamis lalu. Tangkapan layar dari perhiasan ofensif dibagikan di media sosial, dilansir dari Today, Sabtu (11/7/2020).

Liontin emas telah dijual di situs pengecer mode cepat dengan harga 250 dolar AS atau Rp3,5 juta hingga dihapus. Daftar iklan itu merupakan simbol kebencian Nazi sebagai "kalung liontin logam."

Kepada New York Post, perusahaan itu mengatakan kalung tersebut tidak menggambarkan simbol Nazi, melainkan swastika Buddha. Lambang tersebut merupakan simbol spiritualitas dan nasib baik.

"Sebagai catatan, Shein tidak menjual liontin swastika Nazi, kalung itu adalah swastika Buddha yang telah melambangkan kerohanian dan nasib baik selama lebih dari seribu tahun," kata pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan.

"Swastika Nazi memiliki desain yang berbeda, itu adalah menunjuk searah jarum jam dan miring. Namun, karena kami memahami kedua simbol ini dapat membingungkan dan satu sangat ofensif, kami telah menghapus produk dari situs kami," lanjutnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Dihapus

Banyak orang dengan cepat meminta perusahaan agar menghapus unggahan itu. "Hapus ini sekarang. Ini tidak oke," tulis seorang pengguna Twitter

"Sebagai seorang wanita Yahudi Amerika, saya terkejut melihat simbol kebencian ini dijual sebagai pakaian," tambah orang lain.

Shein dikenal karena menawarkan barang-barang yang trendi dengan harga terjangkau. Namun, ini bukan pertamanya perusahaan mengalami masalah karena dinilai menyinggung orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.