Sukses

Aplikasi Canggih di Jepang Bantu Pilih Potongan Tuna Terbaik

Sebelumnya, kualitas potongan tuna ditetapkan para penilai yang sangat mungkin berbeda satu sama lain.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memastikan Anda mendapat potongan tuna terbaik, sebuah aplikasi canggih dirilis di Jepang. Aplikasi yang memanfaatkan kecerdasan buatan tersebut diklaim membantu memastikan bahwa potongan tuna di menu berkualitas bagus.

Melansir laman video South China Morning Post, Selasa (7/7/2020), dalam menganalisa potongan tuna, aplikasi ini menggunakan alogaritma yang penilaian awalnya dilakukan secara tradisional oleh manusia.

Dalam penggunaannya, Anda tinggal memindai potongan tuna selama beberapa saat sebelum muncul rating di aplikasi tersebut. Standar untuk menilai tuna, sebagaimana diketahui, bisa sangat berbeda satu sama lain.

"Proyek Tuna Scope bermaksud jadi pedoman dalam menentukan kualiitas potongan tuna. Jadi, semua orang di dunia bisa makan tuna dengan kualitas terbaik," kata Kazuhiro Shimura, pengembang aplikasi Tuna Scope.

Hampir dua juta ton tuna dikonsumsi di seluruh dunia per tahunnya, seperempat di antaranya merupakan restoran Jepang. Pihak restoran biasanya bergantung pada penilai tuna untuk memilih potongan dan bagian yang akan dijadikan sushi maupun sashimi.

"Pelanggan awalnya skeptis tentang penilaian ini. Tapi setelah makan potongan tuna, mereka sangat menikmatinya," ucap Shimura.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran di Baliknya

Kemampuan menilai potongan tuna yang sebenarnya sudah diturunkan secara turun-temurun sekarang diklaim bisa dinilai secara absolut lewat aplikasi canggih ini. "Walau saya sudah 17 tahun melakukan ini (membeli tuna), masih banyak yang harus saya pelajari," kata seorang pembeli tuna, Shingo Ishii.

Ishii mengaku senang, sekaligus khawatir dengan keberadaan aplikasi Tuna Scope. Di samping memudahkan, ia cemas bahwa generasi berikutnya tak akan tahu bagaimana menilai kualitas potongan tuna, selain dari aplikasi.

Pasal, kemampuan ini umumnya dipelajari secara manual dengan aturan-aturan lama yang diturunkan dari generasi terdahulu. "Tapi, untuk di luar Jepang mungkin tak sebegitu bermasalah. Di sini, menilai kualitas tuna sudah seperti tradisi lama," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.