Sukses

Gerakan Tangan ABC, Cara Seru Kenalkan Protokol Kesehatan pada Anak

Dengan cara menyenangkan, anak lebih jadi atensif saat orangtua perkenalkan protokol kesehatan di masa transisi kenormalan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Berkaca pada kondisi sekarang, protokol kesehatan sudah semestinya diterapkan dalam keseharian. Namun, pemaparannya pada anak bukanlah hal mudah. Padahal, berdasarkan data, mereka tak sepenuhnya kebal pada transmisi COVID-19.

"Berdasarkan laporan IDAI, pada Mei 2020, 584 anak positif COVID-19 dan 14 di antaranya meninggal dunia. Lalu, di Juni 2020, 3.064 anak positif COVID-19, dan 28 di antaranya meninggal dunia," kata dokter spesialis anak, Margareta Komalasari, saat konferensi pers daring, Jumat (3/7/2020).

Karenanya, KALBE lewat produk Sakatonik ABC menggagas gerakan Tepuk Tangan ABC. Lewat kampanye ini, pihaknya ingin mengajak orangtua mengajarkan protokol kesehatan pada anak, sambil tetap bereksplorasi.

"Karena fun, anak jadi bisa lebih atensif," ucap Director Kalbe Consumer Health, Feni Herawati.

Lewat format video, penerapan protokol kesehatan ini dijabarkan sebagai A, aku jaga jarak aman. Lalu, B, bawa dan pakai masker. Disambung C, cuci tangan dengan sabun serta D, selalu minum vitamin.

Dilengkapi musik nan riang beserta gerakan mudah ditiru, Tepuk Tangan ABC yang setiap gerakannya bisa ditengok di laman media sosial Sakatonik ABC, diharapkan jadi solusi untuk mengenalkan si kecil pada protokol kesehatan di masa pandemi. "Kuncinya dieksplorasi seru," imbuh Feni.

Margaret menyambung, demi melindungi kesehatan anak di masa transisi kenormalan baru, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan untuk memperhatikan tumbuh kembang. Juga, terus menjaga kesehatan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Anak Tetap Aktif

Menjaga anak tetap aktif bergerak selama pandemi jadi salah satu anjurannya. "Harus disesuaikan dengan usia. Misal, anak empat tahun bisa main sepeda, lima tahun bisa lompat tali. Harus disesuaikan dengan kemampuan anak juga," papar Margaret.

Kegiatan ini dilakukan minimal satu jam, di samping berjemur yang sangat dianjurkan untuk anak. Selain menjaga dari luar dengan tetap bergerak, perlindungan juga harus datang dari dalam tubuh.

"Memberi asupan bernutrisi lengkap sesuai usia dan ajuran kesehatan. Disertai pemenuhan multivitamin yang cukup, mulai dari vitamin A sampai E untuk menjaga pola keseimbangan nutrisi pada anak," ungkapnya.

Feni menambahkan, dalam memastikan kecukupan nutrisi tersebut, orangtua bisa memberi suplemen pada anak. Selain rasa yang disukai anak, pemberiannya juga bisa dikemas dalam bentuk edukasi.

"Sakatonik ABC sendiri punya bentuk bermacam-macam, mulai dari huruf sampai yang bertema antariksa. Pilihan rasanya juga membuat anak mengenal banyak rasa," katanya.

Kendati bagus, konsumsi suplemen ini harus sesuai dengan aturan pakai. "Bila berlebih, nantinya akan memengaruhi fungsi hati dan ginjal," imbuh Margaret.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.