Sukses

Layanan Canggih Terbaru Segera Hadir di Bandara Changi, Minim Kontak Fisik

Fasilitas di Bandara Changi mulai dari kios check-in hingga konter imigrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Bandar Udara (bandara) Changi di Singapura akan meluncurkan kios check-in tanpa kontak dan menurunkan bagasi tanpa perlu menyentuh layar elektronik. Upaya ini bagian dari tindakan pencegahan terhadap transmisi corona Covid-19.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (3/7/2020), dalam persiapan untuk dimulainya kembali perjalanan udara, Changi Airport Group (CAG) menyebut dalam rilis berita pada Rabu, 1 Juli 2020. Lebih dari 160 kios otomatis di Terminal 1 dan 3 akan secara progresif dipasang dengan layar sentuh dekat dan sensor inframerah untuk melacak gerakan jari.

Disebut-sebut sebagai yang pertama dari bandara mana pun, kios akan memungkinkan penumpang check-in atau menurunkan barang bawaan tanpa ada kontak di layar, demikian ungkap CAG. Untuk lapisan perlindungan tambahan, layar kios otomatis di Changi juga telah disemprot dengan lapisan anti-mikroba yang tahan lama yang mengurangi risiko penularan virus.

Penumpang yang perlu check-in di konter yang diawaki oleh agen layanan pelanggan, layar akrilik akan memberikan penghalang antara penumpang dan staf. Layar ini juga dipasang di imigrasi, bea cukai, GST refund, dan penghitung informasi.

Selain itu, ada pula persiapan fasilitas lainnya. Uji coba tengah dilakukan untuk penggunaan teknologi inframerah tanpa kontak pada tombol lift.

Immigration and Checkpoints Authority (ICA) juga telah meningkatkan jalur imigrasi otomatis di Changi dengan sistem biometrik baru yang menggunakan pengenalan wajah dan iris sebagai sarana utama untuk verifikasi identitas. Langkah ini menggantikan pemindaian sidik jari tradisional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Pencegahan

Usai memindai paspor, para pelancong yang telah mendaftarkan iris dan biometrik wajah mereka akan diverifikasi identitasnya oleh iris dan kamera pemindai wajah. Penumpang hanya akan diminta untuk memindai sidik jari jika pemindaian tidak berhasil atau sebelumnya tidak menyerahkan biometrik mereka.

Perbaikan lain, termasuk robot pembersih otonom yang dilengkapi dengan pelengkap yang menyemprotkan disinfektan pada karpet dan lantai selama pembersihan. Upaya ini juga menguji penggunaan teknologi cahaya ultraviolet-C (UV-C) untuk mendisinfeksi pegangan tangan pada eskalator dan travellator.

Seperti yang diketahui, perjalanan udara jadi sektor yang terdampak ketika negara-negara memilih menutup perbatasan karena pemberlakukan pembatasan wilayah hingga lockdown. Meski bandara kini secara bertahap dibuka kembali, pernebangan perlahan-lahan dilanjutkan.

"Penumpang akan mengharapkan bandara untuk memberikan standar keselamatan dan kebersihan tertinggi untuk memberi mereka ketenangan pikiran selama perjalanan mereka. Kami akan dengan cepat membawa langkah-langkah baru saat kami memasuki new normal untuk perjalanan udara," kata wakil presiden eksekutif manajemen bandara CAG, Tan Lye Teck.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.