Sukses

Demi Beasiswa, Remaja di AS Bikin Pakaian Bertema Corona dari 41 Gulungan Lakban

Gadis berusia 18 tahun ini membuat pakaian dengan menggunakan lakban dan menampilkan adegan yang berhubungan dengan virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Peyton Manker tak tahu bahwa desainnya akan menjadi viral ketika ia memutuskan untuk mengikuti kontes beasiswa "Brand Stuck at Prom" dari Duck Brand pada Januari 2020 lalu.  Saat itu, peserta kontes diminta untuk membuat pakaian prom buatan sendiri dari lakban Duck Brand, dan memakainya untuk memenangkan beasiswa uang tunai 10 ribu dolar AS atau Rp143 juta.

Awalnya, Manker akan membuat pakaian yang didedikasikan untuk seniman favoritnya, seperti Leonardo da Vinci. Namun,  setelah pandemi corona Covid-19 melanda dan baik prom maupun wisudanya dibatalkan, gadis berusia 18 tahun itu memutuskan untuk menggantinya.

"Saya memutuskan untuk membuat gaun berdasarkan pandemi karena saya tahu tak ada seorang pun di kompetisi yang akan dapat membuat ulang," kata Manker seperti dikutip dari Insider, Rabu, 1 Juli 2020. "Saya tahu saya akan menonjol dengan cara itu dan ingin mendasarkannya dari apa yang terjadi di dunia," imbuhnya.

Manker menggunakan 41 gulungan lakban untuk membuat gaun off-the-shoulder. Gaun biru itu menampilkan adegan yang berhubungan dengan virus corona, termasuk kelulusan virtual, pekerja garis depan yang mengenakan masker, dan orang-orang dari seluruh dunia yang mencoba menghindari diri dari virus.

Di tengah gaun itu, Manker mendesain seorang pria dengan gelembung pikiran yang membingungkan di atas kepalanya yang menurutnya seharusnya mewakili semua orang yang berjuang dengan kesehatan mental selama masa pandemi.

"Seluruh gaun itu seharusnya mewakili pandemi secara positif," kata Manker. "Saya tak ingin orang berpikir tentang pakaian itu hanya berusaha menunjukkan momen dalam sejarah. Itu adalah representasi yang kita laluil," lanjutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Butuh 395 Jam

Manker memperkirakan butuh lebih dari 395 jam untuk membuat gaun itu. Agar sesuai dengan gaun itu, ia menciptakan masker wajah "Ratakan kurva", gelang kaki yang bertuliskan "Ini akan berlalu," jepit rambut yang bertuliskan "Terpisah bersama-sama," buket gulungan kertas toilet, dan dompet virus corona.

"Saya membuat semua ini untuk alasan estetika tetapi juga untuk mengingatkan orang bahwa pandemi pada akhirnya akan berlalu dan kita semua masih bersama-sama," katanya.

Ibunda Manker mengunggah kreasi putrinya di Facebook, dan telah dibagikan lebih dari 253.000 kali. Remaja Illinois itu mengatakan pada 30 Juni 2020 bahwa ia telah terpilih sebagai salah satu finalis pencetak angka tertinggi untuk Duckbrand, sehingga orang-orang sekarang dapat memilih ciptaannya di situs merek tersebut. Voting komunitas terbuka hingga 10 Juli 2020, dan pemenang akhir akan diumumkan pada 21 Juli 2020.

Ciptaan Manker sekarang disandarkan pada manekin di ruang tamunya, tetapi itu tidak selalu terjadi. Sebelum dia meminjamkan manekin ke toko setempat, Manker harus mengenakan gaun buatannya dan meminta bantuan ayahnya untuk mengikat tali di bawah gaun itu.

Jika Manker memenangkan kontes, ia berencana menggunakan uang itu untuk membantu membayar biaya kuliah.

"Saya bahkan tidak berpikir ada orang selain orang-orang di kota asal saya yang akan melihat pakaian saya, dan sekarang orang-orang dari seluruh dunia menghubungi saya," kata Manker. "Saya bahkan tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap mereka. Rasanya itu tak nyata bagi saya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.