Sukses

Kiat Mengatasi Nyeri Punggung dan Pinggang Selama Bekerja di Rumah

Anda yang bekerja di rumah rentan terkena nyeri punggung dan pinggang.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis olahraga Michael Triangto mengatakan secara umum mereka yang bekerja di rumah mengalami kesulitan posturnya atau posisi ergonomis. Ia mencontohkan, saat bekerja ia menggunakan meja makan atau meja tamu, sedangkan kursi yang digunakan, kursi yang biasa dipakai oleh anaknya.

"Postur seperti ini yang berpotensi menimbulkan gangguan lutut sehingga efektivitas bekerja menjadi berkurang. Bekerja dengan perlengkapan yang tidak sesuai persyaratan bekerja yang baik cenderung menimbulkan gangguan kesehatan, apakah itu pada lutut atau punggung, " kata Michael dalam acara Ngobras Dream, Selasa, 30 Juni 2020.

Sebekum bekerja, perlu untuk melakukan peregangan, seperti pada bagian leher, pinggang, punggung, dan lutut. Dengan demikian, otot-otot yang bekerja dengan baik.

"Setelah bekerja selama dua jam, berhenti dahulu, untuk bertukar posisi, seperti berdiri, miringkan badan ke kanan dan ke kiri, tangan angkat ke atas. Hal itu akan sangat membantu untuk merelaksasi otot-otot yang tegang," ujar Michael.

Oleh karena itu, saran Michael, harus pandai mengatur waktu. Saat bisa merelaksasi, tak perlu menunggu hingga satu atau dua jam.

"Kalau bekerja di kantor, maka keliling ruangan kantor. Sementara kalau kerja di rumah, bisa mengelilingi rumah, atau kalau ada anak kecil, main sebentar. Dengan begitu dapat menghindari bekerja terus-menerus atau monoton, sehingga membuat kebosanan," kata Michael.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Tahap Solusi

Mengenai pengobatan nyeri pada bagian tubuh, Michael mengatakan akan melihat kondisi pasien terlebih dahulu apakah memang benar-benar membutuhkan obat atau hanya untuk menngurasi rasa nyeri. Kata Michael, sedapat mungkin kita atasi persoalan itu dengan kemampuan diri sendiri.

"Seperti melakukan peregangan, pelemasan. Namun, jika dengan cara itu tidak ada perubahan yang nyata, maka kami izin untuk menggunakan obat," ujar Michael.

Namun, lanjut Michael, jika sudah beberapa lama kita menggunakan obat dan rasa sakit itu tidak hilang, Anda perlu bantuan dokter untuk mendiagnosis apa masalahnya. "Jika diketahui terjadi kelainan-kelainan, maka bisa diobati dengan mudah," kata Michael.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.