Sukses

Punya Atap 3 Meter, Rumah yang Baru Dibangun Terancam Dibongkar

Biaya pembangunan rumah yang terancam diruntuhkan itu mencapai Rp177 juta. Pemiliknya bahkan belum sempat meninggalinya.

Liputan6.com, Jakarta - Amjad Butt dan istrinya Tina tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Rumah musim panasnya yang telah mereka bangun, terpaksa harus diruntuhkan akibat atapnya dinilai satu meter lebih tinggi.

Padahal, mereka telah merogoh kocek senilai 10 ribu Pound sterling atau Rp177 juta untuk membangun rumah tersebut. Tak hanya itu, mereka juga membayar biaya bangunan tambahan untuk taman yang mereka bangun pada tahun lalu.

Saat ini mereka telah diberitahu bahwa rumah mereka bertentangan dengan aturan perencanaan desa Bournville, West Mids, karena tinggi atapnya tiga meter. Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini, tinggi atap bangunan hanya boleh dua meter, seperti dilansir dari The Sun, Selasa (30/6/2020).

Amjad dan Tina pindah dari London ke desa itu ketika mereka pensiun. Kini, mereka kecewa karena harus merobohkan bangunan tersebut.

Bournville Village Trust (BVT) sempat mengundang pasangan itu untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut, yang sejauh ini mereka tolak. "Kami menghabiskan 10 ribu Pound sterling untuk rumah ini, tenaga kerja, cat, dan tanaman dan sekarang kami tak tahu harus berbuat apa. Kami tak bisa menikmatinya," keluh Tina, pensiunan manajer perawat itu.

Pasangan itu membeli rumah musim panas tahun lalu dari produsen Forest dan didirikan di bagian bawah taman besar. Mereka mengklaim telah mempelajari hukum perencanaan tentang bangunan tambahan dan percaya aturan BVT hanya berlaku untuk rumah utama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluhan Tetangga

Namun, tetangga mereka mengeluhkan tentang struktur bangunan itu yang memicu penyelidikan. Para pejabat kemudian mengunjungi rumah itu pada Oktober 2019 dan pasangan itu sangat kecewa mengetahui bahwa atap rumahnya terlalu tinggi dan melanggar ketatnya aturan perencanan.

Amjad mengatakan bahwa undang-undang (perencanaan nasional) menyebutkan bahwa rumah musim panas dapat setinggi empat meter dan bertingkat tunggal dan ia mengklaim telah melaksanakannya. Namun juga harus memeriksa beberapa hal, misalnya rumah musim panas tak boleh mengambil lebih dari 50 persen dari taman.

Bagi Amjad, rumah itu bisa dibilang gudang di bagian belakang taman yang telah disiapkan dengan ketat sesuai dengan hukum. Pihak BVT mengatakan ingin mengirimkan aplikasi untuk perubahan rumah mereka agar memenuhi pedoman setempat. Mereka tak mengajukan aplikasi untuk penurunan ukuran bangunan rumahnya agar memenuhi aturan.

"Kami meminta Tuan dan Nyonya Butt untuk menghubungi kami sehingga kami dapat bekerja dengan mereka untuk menyelesaikan masalah ini," kata pihak BVT.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.