Sukses

Sedih tapi Lucu, Ikan Arwana Peliharaan Digoreng Bapak untuk Makan Siang

Ikan arwana itu diperkirakan berharga Rp2 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor ikan arwana peliharaan tiba-tiba tak lagi ada di akuarium. Si ikan peliharaan yang berharga mahal berpindah ke piring seorang bapak setelah digoreng.

Sang pemilik, Bayu, tak menyangka bapaknya tega menyantap ikan arwana kesayangannya yang telah dipelihara sejak empat tahun lalu. Saudara lelakinya lalu memotret aksi si bapak saat sedang menyisik kulit ikan sebelum digoreng. Potret tersebut dikirimkan kepada Bayu pada 7 Juni 2020.

Dikutip dari laman Asia One, Senin (22/6/2020), Bayu menyatakan ikan arwana emas itu dibelinya di Pasar Jatinegara dengan harga Rp800 ribu. Ia memperkirakan si ikan saat ini berharga sekitar Rp2 juta.

Ketika arwananya tumbuh besar hingga tak mampu ditampung di dalam akuarium miliknya, ia mengungsikannya ke rumah orangtuanya. Di sana, terdapat kolam ikan yang lebih besar.

Selain memerlukan akuarium yang besar, ikan karnivora itu membutuhkan pakan yang memadai, seperti udang dan jangkrik. Ia beranggapan kedua pakan itu tersedia di rumah orangtuanya.

Seiring waktu, ayah Bayu sepertinya lelah merawat ikan. Ia pun memutuskan menggorengnya.

Bayu pun tak bisa berbuat banyak. Ia menerima nasibnya. Meski begitu, ia bersyukur tidak ada anggota keluarga lain yang ikut memakan ikan arwana goreng selain ayahnya.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Spesies Terancam Punah

Banyak warganet yang bersimpati kepada Bayu setelah membaca berita kehilangan itu. Kebanyakan meminta Bayu bersabar.

Arwana sejak dulu dikenal sebagai ikan mahal. Ikan tersebut dianggap simbol kekayaan dan kesejahteraan di banyak negaraa, termasuk China.

Sebelum menjadi ikan peliharaan mahal, arwana pernah menjadi santapan orang-orang miskin yang ditangkap dari alam liar di Asia Tenggara.

Namun, ikan ini malah berstatus sebagai spesies terancam punah berdasarkan Daftar Merah Konservasi Alam yang dikeluarkan International Union. Bukan karena dimakan manusia, penyebab utamanya ternyata kerakusan manusia yang menangkapi arwana di alam liar demi keuntungan ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.