Sukses

Cerita Diet Keto Selamatkan Bocah Pengidap Epilepsi

Diet keto coba diadaptasi karena ayah dari bocah tersebut tak ingin anaknya menjalani operasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menemukan perawatan bagi anak sakit tentu bukanlah pekerjaan mudah. Bagi Oliver Smith, penyakit epilepsi yang diderita putranya, Liam, adalah motivasi terbesar untuk mengadopsi diet keto sejak tujuh tahun lalu.

Mengutip laman South China Morning Post, Jumat (19/6/2020), Liam kala itu berusia 10 tahun dan dengan konstan mengalami kejang walau sudah meminum empat jenis obat berdosis maksimal.

Ia bahkan sempat berhenti bernapas selama beberapa detik, dan itu merupakan pengalaman mengerikan bagi Smith. "Dokter mulai berbicara tentang operasi, mencoba mencari bagian di otak untuk dipotong sebagai pertolongan," ucapnya.

Dari situlah Smith mencoba mencari alternatif. "Saya tak bisa membayangkan orang lain membuka kepala anak saya. Segera setelah seorang ahli saraf menyebutkannya (diet keto), ia seperti tak merekomendasikan jalan tersebut," imbuhnya. 

Kendati sekarang lebih populer sebagai diet menurunkan berat badan, Dr Russell Wilder sebenarnya menggagas keto pada 1923 untuk mengobati anak pengidap epilepsi yang tak merepons efek obat-obatan.

Studi selama kian tahun kemudian menunjukkan bahwa pola makan ini sukses pada sekian banyak anak dan membuat frekuensi kejang berkurang jauh, bahkan dosis konsumsi obat pun menurun drastis.

Smith kemudian mulai melirik diet keto sebagai cara meningkatkan kesehatan putarnya, dan malah jadi ahli ilmu gizi dalam perjalanan tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Percobaan Berbulan-bulan

Sebelum menerapkan pola konsumsi harian berupa 75 persen lemak, 20 persen protein, serta hanya lima persen karbohidrat, Smith lebih dulu melakukan pola tersebut pada dirinya, dan tekejut betapa nyaman penerapan diet keto bagi tubuhnya.

"Saya merasa setelah jauh mengurangi konsumsi karbohidrat, komunikasi tubuh dengan kebutuhan mulai sangat jelas. Beberapa hari saya ingin mengonsumsi lebih banyak protein, namun di hari lain bsa saja lebih ingin mkan makanan berlemak," ucapnya.

Setelah melewati masa percobaan selama enam bulan, Smith dan istrinya sepakat mencoba pola konsumsi ini pada Liam. "Hasilnya cukup mengecewakan di awal. Tapi, setelah beberapa bulan mulai terlihat," tuturnya.

Sekarang, Liam tak pernah mengalami kejang selama empat tahun terakhir dan mengonsumsi dua jenis obat dengan dosis sangat rendah. "Bisa dikatakan, diet keto berhasil menyelamatkan putra saya," ucap Smith.

"Semua karbohidrat yang dulu sering saya makan, saya ubah jadi sayur-mayur. Saya sendiri terkejut mendapati perubahan kebiasaan ini setelah menerapkan diet keto," katanya.

Sebelum memulai perjalanan ini, Smith juga mengatakan, dirinya berkonsultasi pada ahli untuk menghindari efek-efek yang mungkin ditimbulkan. "Saya tahu diet ini tak cocok untuk semua orang. Tapi, saya bersyukur pola makan ini bekerja sangat baik untuk Liam," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.