Sukses

Kapal Selam Bekas Perang Dunia II Disulap Jadi Galeri Seni Digital Terbesar di Dunia

Pemugaran dari kapal selam bekas perang dunia II jadi galeri seni digital terbesar di dunia ini menelan ratusan miliar rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Peninggalan Perang Dunia II, mulai dari bekas pesawat tempur, bangunan, sampai kapal selam, beberapa di antaranya kembali dimanfaatkan ke berbagai fungsi. Wajah baru dari upaya pemugaran tersebut pun hadir lewat Bassins de Lumières.

Berlokasi di Bordeux, Prancis, melansir laman video South China Morning Post, Selasa (9/6/2020), situs ini merupakan galeri seni digital terbesar di dunia yang struktur aslinya merupakan kapal selam buatan tentara Jerman.

Galeri seni yang dimaksud dibuka dengan memamerkan karya seniman asal Austria Gustav Klimt dan senimal dari Jerman, Paul Klee.

"Pameran itu sendiri sangat luar biasa. Visualnya merupakan perpaduan kokoh beton, nuansa mewah, air, dan refleksi. Klimt adalah seniman yang sangat cocok dengan nuansa seperti itu," kata Augustin de Cointet de Filain selaku Director Bassins de Lumières.

de Filain menambahkan, kecocokan ini juga disebabkan karya awal Klimt berupa mural-mural raksasa. "Kami punya banyak ruang di dalam galeri seni. Terdapat dinding yang memungkinkan dalam memamerkan karya tersebut," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlakukan Protokol Kesehatan

Sang direktur menambahkan, galeri seni digital berstruktur kapal selam itu saja sudah merupakan inovasi. Bangunan tersebut total memiliki luas 45 ribu meter persegi dengan biaya renovasi menelan dana 10 juta euro atau setara Rp158 miliar.

Pada rekam gambar tersebut, tampak dalam galeri seni berlatar serba hitam tersebut memunculkan sejumlah karya yang, sesuai namanya, hadir dalam format digital dengan berbagai pecahan warna dan bentuk.

Ada yang mengadopsi bentuk-bentuk pohon, abstrak, sementara tak sedikit pula penggambaran figur manusia. Sebagaimana galeri seni lain di Prancis, kunjungan ke sini di masa pandemi pun harus mengikuti protokol kesehatan.

Beberapa aturannya berupa reservasi online untuk mengontrol jumlah pengunjung, menjaga jarak aman antarindividu selama berada di area museum, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk, dan selalu memakai masker.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.