Sukses

Tren Kecantikan di Masa Pandemi, Apa yang Bakal Naik?

Salah satu yang diprediksi bakal naik adalah eye makeup yang bakal banyak dicari.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 berefek pada tren kecantikan di seluruh dunia. Kewajiban memakai masker hingga kebijakan bekerja dari rumah membuat prioritas produk perawatan dan kecantikan turut bergeser. Apa kata L'oreal Indonesia terkait tren kecantikan di Indonesia ke depan?

Presiden Direktur L'Oreal Indonesia Umesh Phadke membagi tiga kategori produk kecantikan yang bakal naik ke depan. Pertama dari sisi perawatan kulit, serum, face mask, dan losion menjadi yang paling diminati selama masa pandemi. Meski tak menyebutkan angka, jumlah penjualan produk naik signifikan, termasuk produk serum yang baru diluncurkan di masa PSBB.

Menurut Umesh, hal itu tak terlepas dari meningkatnya kesadaran orang terkait fungsi kulit sebagai pelindung tubuh dari kuman. Bila kondisi kulit terjaga baik, proteksi dari kuman, termasuk virus, juga maksimal. Di samping itu, kebiasaan cuci tangan pakai sabun menyebabkan kulit lebih kering dari biasanya. Maka, orang membutuhkan losion untuk mengembalikan kelembaban kulit mereka.

"Berbeda dari kondisi sebelum pandemi saat orang lebih suka tekstur yang berat, seperti krim, saat ini orang lebih menyukai tekstur yang lebih ringan seperti serum, esens, air. Karenanya, mereka menggunakan masker di rumah," ujar Umesh dalam diskusi virtual Strategi Bounce Back dan Tren Industri Kecantikan di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Kedua dari sisi makeup, Umesh menyebut para perempuan kini lebih menitikberatkan pada kosmetik mata untuk menonjolkan diri. Karena menggunakan masker, orang akan lebih perhatian pada mata sebagai jendela hati seseorang. Permintaan terhadap eye liner, maskara, eye brow, dan eye shadow diprediksi akan naik dibandingkan lipstik.

"Sekarang, Anda bicara dengan mata," kata dia.

Ketiga adalah produk pewarna rambut. Mengingat salon tutup, orang-orang dipaksa untuk melakukan perawatan sendiri di rumah, termasuk figur publik seperti Najwa Shihab. Apalagi, meski di rumah, orang tetap harus berinteraksi dengan pihak luar secara virtual sehingga penampilan tetap jadi perhatian. Meski begitu, Umesh mengatakan keberadaan penata rambut tak akan tergantikan sepenuhnya. 

"Anda tak bisa menggantikan sentuhan magic. Stylist akan terus berkembang menjadi bisnis besar dengan perubahan-perubahan, seperti (hair) stylist datang ke rumah," sambung dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Digital Makin Berkembang

Selain produk kecantikan, metode penjualan juga akan bergeser. Umesh menyebut ke depan pemasaran secara digital akan semakin pesat. Hal itu lebih efektif meminimalkan kontak dekat dan menjaga jarak aman.

Semua chanel yang sudah tersedia akan semakin digiatkan, termasuk penggunaan virtual try on. Konsumen bisa tahu apakah produk make up yang akan dibeli cocok atau tidak dengan kulitnya hanya dengan menggunakannya secara online.

Penjualan lewat media sosial dan e-commerce akan semakin diintensifkan dan diperkirakan semakin berkembang. Umesh juga menyebut live streaming semakin banyak diminati karena orang lebih ingin tahu detail produk yang akan dibeli tetapi tetap meminimalkan kontak dengan orang asing.

"Kami juga akan menghilangkan semua tester dari toko untuk meminimalkan potensi penularan," kata Umesh.

Yang terpenting, ia menekankan bisnis kecantikan merupakan pasar yang tahan banting. "Karena keinginan orang untuk cantik itu abadi, bahkan dari berabad-abad lalu," kata dia.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini