Sukses

Cerita Seorang Ayah di Taiwan Bawa Anak Antar Makanan dan Minuman Bikin Haru

Lelaki di Taiwan terpaksa harus mengajak putranya yang berusia tiga tahun untuk mengantar makanan dan minuman.

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua akan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Namun, selama pandemi global corona Covid-19, ribuan orang kehilangan pekerjaan sehingga menghidupi keluarga menjadi suatu yang tak mudah.

Seorang ayah berusia 24 tahun harus menjalani dua pekerjaan dalam sehari untuk menghidupi dirinya dan seorang anak yang berusia tiga tahun, seperti dikutip dari World of Buzz, Sabtu, 30 Mei 2020.

Pria bernama Lin itu berprofesi sebagai pekerja konstruksi pada pagi hari dari pukul 8.30 pagi hingga 5.30 sore.

Setelah bekerja, ia harus melakoni pekerjaan keduanya sebagai pengantar makanan paruh waktu dari pukul enam sore hingga pukul 10 malam atau bahkan hingga tengah malam. Ia rata-rata bekerja lebih dari 13 jam sehari.

Suatu kali, Lin harus membawa putranya saat ia mengantarkan makanan, yang menarik perhatian para banyak orang dan mengambil potret mereka.

Kisah ayah bersama anaknya itu pun segera mendapat perhatian media lokal. Mereka kemudian wawancarai Lin dan lelaki itu pun mengungkapkan alasan mengapa ia bekerja paruh waktu bersama putranya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Ada yang Merawat

Lin menceritakan mengapa ia harus membawa putranya karena tidak ada seorang pun di rumah yang merawatnya. Selama perjalanan pengiriman makanan, putranya lebih suka duduk di belakang motor bersama kotak yang diikat di punggungnya dan sering tertidur. Jadi, agar aman, akhir Lin menempatkan buah hatinya di depan.

Kadang-kadang saat Lin mengantarkan banyak minuman, bocah itu ikut membantu ayahnya membawa minuman. Sementara saat anaknya rewel, Lin memberinya permen lolipop.

Lelaki itu telah bercerai dengan istrinya. Sejak itu ia secara mandiri yang membesarkan putranya. Ia harus merogoh kocek untuk biaya hidup sebesar 30 ribu dolar Taiwan atau Rp14 juta sebulan.

Meski capai harus bekerja setiap hari, Lin merasa lelahnya hilang dalam sekejap saat melihat anaknya tersenyum. Selama putranya tumbuh dengan aman dan bahagia, ia mengatakan perjuangannya tak akan sia-sia.

 

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini