Sukses

Siprus Janji Biayai Wisatawan yang Terinfeksi Virus Corona Saat Berlibur

Biaya itu mencakup penginapan, makanan, minuman, dan obat-obatan untuk pasien yang terpapar corona dan keluarganya yang ikut ke Siprus.

Liputan6.com, Jakarta - Akibat pandemi corona Covid-19 sejumlah negara memiliki kebijakan tersendiri terkait pariwisata, salah satunya Siprus. Negara itu siap untuk menutup semua biaya bagi siapa saja yang dinyatakan positif virus corona Covid-19 saat berlibur di negara tersebut.

Biaya itu mencakup penginapan, makanan, minuman, dan obat-obatan untuk pasien corona Covid-19 dan keluarga mereka. Pasien hanya membayar taksi ke bandara dan penerbangan pulang, seperti dikutip dari USA Today dari AP, Kamis, 28 Mei 2020.

Rumah sakit dengan 100 tempat tidur akan melayani secara eksklusif para pelancong asing yang hasil tesnya dinyatakan positif corona Covid-19. Sekitar 112 unit perawatan intensif yang dilengkapi dengan 200 respirator akan disediakan untuk pasien yang kritis. Selain itu, 500 hotel "karantina hotel" akan disediakan untuk anggota keluarga pasien.

Janji itu datang dalam surat lima halaman tertanggal Selasa, 26 Mei 2020 yang dikirim ke pemerintah. Maskapai penerbangan dan operator tur akan menerapkan protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat yang ditetapkan pemerintah untuk merayu turis untuk datang ke negara yang bergantung pada sektor pariwisata itu.

Pariwisata secara langsung menyumbang 13 persen dari ekonomi Siprus. Tahun ini, negara itu memperkirakan akan kehilangan pendapatan sebesar 70 persen dari 2,6 miliar Euro atau 2,85 miliar dolar AS dari pariwisata.

Surat itu ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Siprus, Menteri Transportasi dan Pariwisata. Hal yang membanggakan bahwa negara itu memiliki salah satu rasio corona Covid-19 per kapita terendah di Eropa setelah menguji lebih dari 10 persen populasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Non-Tunai

Perjalanan udara internasional ke Siprus akan dimulai 9 Juni 2020, awalnya dari 19 negara, dengan penumpang diharuskan menjalani tes Covid-19 tiga hari sebelum keberangkatan. Langkah itu akan dicabut pada 20 Juni untuk 13 negara, termasuk Jerman, Finlandia, Israel, Yunani, dan Norwegia.

Para pejabat mengatakan perjalanan akan diperluas ke lebih banyak negara tergantung pada evaluasi konstan tingkat infeksi mereka.

Penumpang harus menunjukkan sertifikat pengujian mereka sebelum naik ke pesawat dan mungkin harus mengenakan masker selama penerbangan. Suhu mereka akan dibawa pada saat kedatangan ke Siprus dan beberapa pengujian acak dapat dilakukan secara gratis bagi pelancong.

Wisatawan juga harus mengisi "Deklarasi Traveler Covid-19" yang menyatakan semua perjalanan mereka 14 hari sebelum perjalanan ke Siprus, dan bahwa mereka belum menunjukkan gejala corona Covid-19 selama 72 jam sebelum keberangkatan atau mereka telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi 14 hari sebelumnya.

Sementara di Siprus, orang-orang yang tidak berada dalam kelompok perjalanan yang sama wajib memisahkan diri  setidaknya 10 meter di luar ruangan dan sekitar 15 orang di dalam ruangan.

Kursi berjemur yang didesinfeksi secara teratur akan berjarak sekitar tiga meter untuk orang yang tidak termasuk dalam kelompok perjalanan yang sama.

Staf hotel akan diwajibkan untuk mengenakan masker dengan kamar yang didesinfeksi setelah setiap keberangkatan. Di restoran, bar, kafe, dan pub, meja-meja akan terpisah setidaknya tiga meter, dengan ukuran maksimum 10 orang. Para tamu akan diminta untuk membayar menggunakan kartu, bukan dengan uang tunai.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini