Sukses

Pariwisata Spanyol Diprediksi Mulai Normal pada Akhir 2020

Sejumlah pemilik bar dan restoran di Spanyol menuntut pemerintah mencabut pembatasan jaga jarak agar bisnis mereka kembali normal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Spanyol tidak berharap sektor pariwisata akan kembali normal setidaknya hingga akhir 2020. Menteri Tenaga Kerja Yolanda Diaz mengatakan periode 'penurunan tensi' hampir pasti akan dilakukan dalam dua fase. 

Ia mengatakan pemerintah sudah bekerja dalam fase kedua Darurat Nasional Spanyol yang akan berlangsung hingga 26 April 2020. Namun, fase tersebut kemungkinan diperpanjang hingga 10 Mei 2020.

Dikutip dari The Sun, Senin (20/4/2020), meski belum ada waktu yang disebutkan terkait penghentian pembatasan secara pasial, Yolanda Diaz mengatakan, "Kami bekerja dalam dua fase untuk de-eskalasi, satu pada musim panas, dan satu lagi pada akhir tahun."

Menaker juga mengonfirmasi proses penyatuan kembali sektor-sektor pekerjaan berbeda akan dilakukan secara bertahap. Kementeriannya membaginya dalam dua jangka waktu.

Jangka waktu pertama akan dimulai pada Juni dan akan meliputi sektor produktif. Perusahaan-perusahaan besar, begitu pula bank, telah mengonfirmasi bahwa mereka akan kembali bekerja normal secara bertahap.

Sementara, jangka waktu kedua akan bertahan hingga akhir tahun dan akan berdampak ke semua sektor, baik wisata, budaya, maupun leisure, serta bidang navigasi udara dan maritim yang sekarang ini terseok-seok akibat pembatasan dan bahkan lumpuh dalam banyak kasus. 

Yolanda Diaz mengakui bahwa sektor-sektor itu akan menghadapi kesulitan besar untuk memulai kembali usaha mereka sehingga sejumlah langkah sudah diperhatikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan Para Pengusaha

Di Costa del Sol, salah satu kawasan wisata di Spanyol, sejumlah pemilik bar dan restoran telah meminta pencabutan pembatasan saat mereka bisa membuka usaha, ukuran teras, dan rileksasi aturan jaga jarak. Mereka mengatakan akan sangat konyol bagi dunia pariwisata bila sejumlah pembatasan masih berlaku.

Keinginan yang sama juga dilontarkan para pemilik klab malam dan diskotik di pusat liburan. Mereka ingin pejabat pemerintah mengkaji ulang aturan lantaran tak mungkin beroperasi bila jarak antar-pengunjung harus terpisah enam kaki.

Salah seorang pengusaha mengatakan kepada Sur.es, "Tidak ada yang mau pergi ke disko untuk menari sendirian atau menghabiskan malam tanpa bisa berdekatan dengan orang lain."

Wakil Presiden Federasi Klab dan Ruang Pesta Andalusia, Juan Rambla menyebut kebijakan Kondisi Darurat telah menghantam mereka sangat keras sebelum musim ramai dimulai. "Aku memilih untuk tak memikirkan kerugian yang akan kami alami," ucapnya.

Sementara itu, pejabat kesehatan di Spanyol telah meluncurkan sejumlah drones yang menyemprotkan disinfektan untuk melawan virus corona baru. Spanyol diketahui sebagai negara dengan kondisi terburuk ketiga di dunia akibat pandemi Covid-19. Jumlah kematian mencapai 21 ribu jiwa.  

Sementara pekan lalu, sejumlah pekerja dari sektor non-esensial mulai kembali bekerja setelah pembatasan akibat pandemi dilonggarkan sebagian.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini