Sukses

6 Fase Menuju Traveling Aman di Indonesia

6 Fase Menuju Traveling Aman di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Semakin meningkatnya jumlah pasien corona COVID-19 di Indonesia, tentu membuat kita semakin waspada. Cara awal pencegahan yang bisa kita lakukan yaitu dengan menjaga kebersihan dan kesehatan.

Dengan melakukan berbagai upaya pencegahan plus mengikuti anjuran pemerintah secara disiplin, bukan tidak mungkin semua akan kembali 'normal' lebih cepat. Lalu, bagaimana dengan kondisi traveling di kemudian hari?

Sampai kapan perkiraan Anda bisa melakukan traveling kembali? Berikut enam fase menuju 'aman' dalam dunia travel yang dirangkum Pegipegi dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Fase 1: Mulai Resah (Januari—Februari 2020)

Meski sejak akhir 2019 sudah terdengar berita bahwa virus Corona mulai muncul di Wuhan, China, namun masyarakat Indonesia baru menyadari akan bahaya virus ini pada awal 2020.

Kabarnya, virus tersebut kemudian menyebar ke beberapa negara, seperti Italia, Aljazair, Brasil, Denmark, Belanda, Malaysia, dan lain-lain. Hal ini pula yang membuat masyarakat Indonesia mulai resah, karena kemungkinan besar virus corona bisa datang ke Indonesia kapan saja.

Fase 2: Masyarakat Panik (Maret 2020)

Memasuki awal Maret, tepatnya pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa terdapat dua orang warga Depok telah positif terinfeksi Covid-19, yang berarti ini merupakan kasus pertama yang menimpa Indonesia.

Di masa ini, masyarakat mulai panik. Apalagi setelah kasus pertama tersebut, pasien COVID-19 terus dan terus bertambah di Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta dan beberapa daerah sekitarnya.

Fase 3: Menerima Situasi (Maret—Mei 2020)

Seiring berjalannya waktu, virus Corona pun semakin menyebar ke berbagai wilayah, seperti Banten, Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, NTB, Maluku, hingga Papua.

Hal ini yang kemudian membuat pemerintah sesegera mungkin mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik, yang kemudian diikuti dengan kebijakan bekerja dari rumah (work from home), metode belajar jarak jauh (school form home) dan imbauan masyarakat agar tetap di rumah (stay at home).

Selain itu, sebagai upaya untuk memutus rantai corona dengan lebih cepat, pemerintah pun mendistribusikan ratusan ribu alat rapid test ke seluruh Indonesia. Demi mendukung hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga kemudian menerbitkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kemudian diterapkan secara bertahap oleh beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Depok, Bekasi, dan yang lainnya.

Fase ini pun turut memberikan dampak besar bagi dunia traveling. Banyak masyarakat yang terpaksa membatalkan atau mengubah rencana perjalanannya. Menariknya, setiap individu pada fase ini telah menjadi pribadi yang lebih peduli akan kesehatan dan kebersihan. Beberapa upaya pencegahan, antara lain; berjemur, mencuci tangan dengan sabun secara berkala, mengonsumsi vitamin, dan tetap #dirumahaja sudah dilakukan secara penuh kesadaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fase 4: Mengatur Ulang (Juni—Juli 2020)

Mulai pertengahan tahun 2020 nanti, kalau masyarakat terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan mengikuti anjuran pemerintah secara disiplin, diperkirakan keadaan akan mulai membaik. Di fase ini, tiap individu maupun organisasi akan memulai semuanya dari awal, secara perlahan. Begitu pun dari sektor travel, khususnya pesawat.

Meski mungkin masih ada sejumlah maskapai yang belum kembali beroperasi seperti sedia kala, tapi beberapa di antaranya akan mulai membuka rute penerbangan, meski hanya ke beberapa tujuan saja.

Mereka akan lebih mengutamakan destinasi yang kerap dipilih untuk perjalanan bisnis, karena pada fase ini sebagian masyarakat Indonesia kemungkinan sudah mulai kembali bekerja dan beraktivitas ke luar rumah.

Fase 5: Mulai Adaptasi (Agustus—September 2020)

Meski masih terus beradaptasi dengan situasi baru pasca berakhirnya pandemi corona, di fase ini, masyarakat Indonesia sudah mulai berani untuk menjalani rutinitas seperti sedia kala, mulai dari bekerja, bersosialisasi, hingga melakukan traveling, terutama di dalam negeri (domestik).

Sementara itu, pihak penyedia jasa transportasi, khususnya maskapai penerbangan, kemungkinan besar akan membuat regulasi yang lebih ketat. Selain pemeriksaan tiket, boarding pass, KTP/paspor, dan bagasi, bisa jadi Anda juga akan diminta untuk melakukan tes suhu tubuh, tes Covid-19, hingga diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari dokter.

Fase 6: Masa Pemulihan (Oktober 2020—Maret 2021)

Di bulan-bulan ini, masyarakat Indonesia kemungkinan sudah memasuki fase ‘pemulihan’, di mana mereka sudah merasa lebih aman dan yakin untuk melakukan berbagai aktivitas secara normal.

Begitu pun dari sisi travel, meski belum ‘pulih’ 100 persen, namun setidaknya hotel dan villa favorit telah kembali beroperasi, plus kota-kota di Indonesia yang menjadi tujuan liburan juga sudah membuka kembali tempat-tempat wisata terbaiknya. Meski belum diketahui kapan pandemi akan berakhir, alangkah baiknya jika kita tetap semangat dan selalu optimis.

Agar tidak bosan selama di rumah saja, Anda bisa memanfaatkan Travel Tips dan Instagram @pegi_pegi untuk mencari berbagai inspirasi menarik seputar traveling. Tentunya sambil berharap semua bisa segera kembali 'normal'.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.