Sukses

Saatnya Pesta Durian Musang King yang Kini Banting Harga

Harga durian Musang King kini turun hingga lebih dari separuh harga durian biasanya.

Liputan6.com, Jakarta - Anda pecinta durian? Masa pandemi Covid-19 dianggap sebagai waktu yang paling tepat untuk berpesta durian, khususnya durian musang king. Pasalnya, raja buah ini sedang banting harga.

Dikutip dari AsiaOne, Senin (20/4/2020), suplai durian yang termasuk kelas A itu sedang melimpah sementara permintaannya menurun. Pedagang durian Tan Chee Keat menyebut harga durian Musan King akan jauh lebih terjangkau sekarang ini.

"Ada banyak durian bermerek tahun ini, seperti Musan King, Duri Hitam, dan Ang Heh (Udang Merah). Saya pikir Musang King akan berkisar 20 ringgit hingga 35 ringgit (Rp70 ribu sampai Rp124 ribu) per kilogramnya, yang berarti jauh lebih murah dari tahun-tahun sebelumnya," kata Tan.

Ia mengatakan biasanya harga durian Musang King mencapai 60 ringgit atau sekitar Rp212 ribu per kilogram di pasaran. Harga tersebut diprediksi bakal jatuh seiring panen sudah dimulai pada minggu ini hingga puncaknya pada pertengahan Mei mendatang.

"Tahun ini, tidak hanya akan lebih ada banyak durian tetapi juga kualitasnya akan sangat baik karena musim panas yang panjang," kata Tan.

Karena Malaysia memberlakukan perintah kontrol pergerakan (MCO), Tan mengatakan banyak pedagang durian beralih ke layanan pengantaran online.

"Untuk ekspor, kami akan membekukan durian menggunakan proses nitrogen dan menjaga daging buahnya di ruang pendingin sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan setelah kebijakan MCO diangkat," ujarnya seraya memastikan seluruh penjualan akan terpengaruh karena corona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Layanan Online Belum Menguntungkan

Keluhan yang sama dilontarkan penjual durian lain, L.Y. Ang. Ia menyebut penjualan duria akan turun setidaknya 60 persen pada tahun ini akibat dampak MCO dan kelebihan suplai di pasar.

"Pelanggan kami kebanyakan orang lokal yang memilih memakan durian langsung di kedai. Itu lebih segar," katanya.

Ia mengaku pernah mencoba menyediakan layanan pengantaran pada tahun lalu, tetapi pendapatan yang diterimanya hanya sekitar lima persen dari total penjualan. Kebanyakan konsumen yang memesan lewat jasa pesan antar adalah anak muda karena orang-orang tua kurang menguasai teknologi.

"Bila MCO tidak dihentikan Mei nanti, usaha kami akan sangat berdampak buruk," katanya. Meski begitu, ia menyebut permintaan konsumen secara online terhadap durian bermerek akan melebihi dari durian varietas kampung.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini