Sukses

Lifepack, Apotek Digital yang jadi Solusi Penderita Penyakit Kronis

Lifepack jadi layanan langanan obat pertama di Indonesia bagi penderita penyakit kroni.

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran corona COVID-19 yang terjadi telah menyebabkan banyak negara menerapkan lockdown atau membatasi masuk keluarnya orang dari wilayahnya. Meski bermanfaat untuk mencegah meningkatnya jumlah kasus tersebut, terdapat efek samping yaitu terbatasnya mobilitas setiap orang.

Selain itu, kebutuhan akan pengobatan dan rumah sakit dari jumlah penderita corona COVID-19 yang terus meningkat terkadang tidak dibarengi dengan tersedianya jumlah rumah sakit dan tenaga kesehatan yang memadai.

Untuk orang-orang yang saat ini tengah membutuhkan penanganan rumah sakit, khususnya apotek mungkin akan mengalami kendala ketika hal tersebut terjadi di Indonesia. Beberapa penyakit kronis membutuhkan penanganan dan pengobatan khusus. Konsumsi obat secara rutin dan dipantau oleh dokter spesialis adalah kebutuhan yang terpenting bagi mereka.

Namun, yang menjadi persoalan adalah saat orang tercinta kita sedang membutuhkan obat khusus, tapi terkendala oleh jarak dan waktu. Jarak apotek yang jauh atau tidak menemukan waktu yang tepat untuk pergi membeli obat dapat menjadi kendala. Belum lagi antrean yang panjang ketika hendak membeli obat.

Namun, saat ini ada layanan baru bernama Lifepack. Lifepack adalah sebuah apotek digital yang menawarkan layanan lengkap dan didukung oleh tim dokter dan apoteker yang berpengalaman. Selain itu, pasien tidak perlu mengantre, mengatur obat, atau kehabisan obat.

“Fokus kami adalah membantu pasien agar lebih mudah untuk mendapatkan obat. Tidak perlu mengantri, apalagi sampai kehabisan obat. Lifepack dapat menjadi solusi yang dapat menjawab permasalahan masyarakat. Untuk situasi sekarang ini, kita upayakan agar Lifepack bisa membantu pasien untuk mendapatkan obat, tanpa harus antre di apotik,” kata Natali Ardianto, CEO Lifepack, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (21/3/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaat Lifepack

Natali Ardianto menjelaskan bahwa aplikasi Lifepack mengimplementasi Good Pharmacy Practice dalam memberikan pelayanan kefarmasian. Menggunakan kemasan khusus agar pasien penderita penyakit kronis lebih praktis untuk mengonsumsi obat sesuai dengan jadwal. Pengguna Lifepack tidak perlu repot mengatur obat mana dan apa saja yang harus diminum. Lifepack akan membantu mengatur obat sesuai resep dan iter otomatis.

Manfaat yang bisa didapat oleh pasien pengguna Lifepack antara lain, bagi pasien yang tidak memiliki resep, Lifepack akan membantu melalui adanya fitur konsultasi dengan dokter secara online. Lifepack juga fokus kepada penyediaan obat secara langsung dan cepat, pengguna akan mendapatkan obat dalam waktu maksimal 4 jam pengantaran. Penyediaan obat difokuskan kepada penyakit kronis seperti diabetes, jantung, hipertensi dan stroke.

“Kami harap, dengan adanya Lifepack, kebutuhan obat bagi para orangtua penderita penyakit kronis dapat terpenuhi. Orangtua yang wajib mengkonsumsi obat secara rutin setiap hari tidak perlu kesusahan mengatur obat. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi kita, sebagai anak untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada orangtua. Caranya yaitu dengan merawat dan memberikan yang terbaik untuk mereka.” tambah Natali.

Yang membedakan Lifepack dengan aplikasi digital kesehatan lainnya adalah dengan Lifepack, pengguna dapat berlangganan obat untuk penyakit kronis sesuai resep dokter. Selain itu, pengguna akan mendapat reminder untuk minum obat. Aplikasi Lifepack juga akan mencatat riwayat medis dan minum obat.

Lifepack menjamin keaslian obat kepada pasiennya, karena obat berasal dari distributor langsung tanpa melibatkan pihak ketiga. Pasien juga tidak perlu khawatir akan privasi mereka, karena paket yang diberikan tersegel dengan pengemasan khusus. Selain itu dokter yang terdaftar di Lifepack adalah dokter yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP) dan tergabung di Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.