Sukses

Cerita Akhir Pekan: Apa yang Bisa Dilakukan untuk Bantu Lawan Corona COVID-19?

Kita tak bisa berdiam diri dan pasrah menghadapi corona Covid-19, karena lambat-laun semua ada dalam ancaman yang serius.

Liputan6.com, Jakarta -  Bertambahnya kasus virus corona Covid-19 di Indonesia membuat orang-orang tergerak untuk mengulurkan bantuan. Seruan untuk bersama-sama menghadapi wabah Covid-19 lewat donasi digaungkan di mana-mana.

Berbagai kebijakan pun sudah diambil. Presiden Joko Widodo pada 15 Maret 2020 memberikan pernyataan agar masyarakat melakukan kegiatan dari rumah. Banyak perusahaan yang sudah memutuskan agar karyawannya melakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi juga diliburkan dan dilakukan di rumah.Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menetapkan status Ibu Kota, tanggap darurat bencana Covid-19. Status ini berlaku selama 14 hari ke depan sejak Jumat, 20 Maret 2020.

Anies dengan tegas mengingatkan seluruh masyarakat, khususnya warga Jakarta, disiplin mengikuti arahan pemerintah untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Jika terpaksa, Anies ingatkan tentang jarak batas aman untuk interaksi, social distancing. Lalu, apa yang bisa dilakukan masyarakat agar bisa mengurangi risiko mewabahnya virus corona?

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas ikut bersuara. Salah satunya Indoeast Network. Lembaga yang mengoneksi dan mengkolaborasi potensi individu, kelompok maupun organisasi dalam memajukan kawasan timur Indonesia ini mengakui Covid-19 sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan, bahkan ada pejabat negara level menteri yang sudah terpapar.

Menurut Ikhsan Tualeka selaku Founder/CEO IndoEast Network, kita tentu tak bisa berdiam diri dan pasrah, karena lambat-laun kita semua ada dalam ancaman yang serius. Butuh tindakan preventif, paling tidak untuk memperlambat penyebarannya, hingga ada vaksin atau temuan dunia kedokteran yang dapat menyembuhkan virus ini dengan efektif.

"Sebagai daerah archipelago, kita punya peluang untuk melokalisir penyebaran virus, jika saja semua komponen terlibat dan dilibatkan, utamanya Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, otoritas bandara/pelabuhan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI-Polri dan lain-lain, khususunya dalam pengawasan di pintu masuk ke daerah/pulau dari daerah-daerah yang sudah terpapar Covid-19," tutur Ikhsan dalam pesan elektronik yang dikirim ke Liputan6.com, Jumat, 20 Maret 2020.

Selain itu perlu segera dibentuk Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di tingkat provinsi dan kabupaten kota dengan melibatkan Forkopimda dan organisasi masyarakat sipil. Perlu ada tim yang disiapkan menjemput langsung terduga terpapar atau Suspect Covid-19 ke rumah-rumah bila ada laporan warga, termasuk pula membuat konten sosialisasi serta edukasi pencegahan Covid-19 yang disebar oleh opinion leader dan influencer.

Ia menambahkan, penyebaran Covid-19 akan lebih cepat dan berdampak buruk di daerah yang masih tertinggal utamanya dalam sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan. Kawasan timur Indonesia adalah basis ketertinggalan itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dukung Anjuran Pemerintah

Indoeast Network berharap, secepatnya diambil langkah-langkah proaktif, preventif dan sistematis. Kita semua dapat turut memberikan kontribusi terbaik sesuai dengan kapasitas masing-masing. Sedangkan untuk semua lapisan masyarakat diharapkan tetap tenang, jangan panik, dan selalu menjaga imunitas atau kekebalan tubuh.

Komunitas Peduli Generasi, sebuah komunitas yang berkiprah di layanan sosial kesehatan juga mengemukakan pandangannya. Mereka mendukung dan melaksanakan anjuran pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19.

Dalam pesan elektroniknya pada Liputan6.com, Jumat, 20 Maret 2020, mereka menegaskan ikut menyebarkan informasi resmi dari pemerintah, seperti gejala terkena virus corona, perbedaannya dengan penyakit biasa seperti flu, pembatalan serta penundaan berbagai acara yang menghadirkan banyak orang sampai himbauan tentang penggunaan masker.

"Saat ini yang kami lakukan sama sebagaimana anjuran pemerintah. Namun yang kami khawatirkan saat ini kelangkaan masker. Karena selama ini kami lamgsung mendampingi masyarakat yang sakit dan masuk rumah sakit, jadi masker sangat penting bagi kami, selain untuk mereka yang sedang sakit, masa pemulihan dari sakit dan tentunya para tenaga medis," demikian pernyataan mereka dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, yang perlu dilakukan saat ini untuk lebih bijak terhadap kesehatan diri kita dan orang lain dengan mengikuti arahan dari pemerintah serta instansi terkait yang telah memberikan informasi perihal cara-cara penyebaran virus dan pencegahannya dengan seksama mematuhinya, kita perbanyak doa semoga ujian ini cepat berlalu.

3 dari 3 halaman

Pandangan Sosiolog

Melihat beragam reaksi masyarakat, sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Ricardi S. Adnan, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia memang beragam dalam menghadapi wabah corona Covid-19.

"Saya sudah lihat dalam seminggu belakangan ini, melihat komunitas dalam berbagai kelompok seperti jemaah masjid, musala, jemaat gereja sampai ibu-ibu PKK, mereka melakukan bersih-bersih ruangan tempat mereka beraktivitas. Ada yang menggulung karpet, menyemprotkan disinfektan, membersihkan lingkungan. Semua itu dilakukan jauh lebih serius daripada kegiatan biasanya," tutur Ricardi dalam pesan elektronik pada Liputan6.com, Jumat, 20 Maret 2020.

"Dari situ kita bisa melihat tingkat kesadaran masyarakat memang cukup bervariasi. Ada yang cuek dan ada yang memang serius melakukan antisipasi agar lingkungannya tidak terkena dampak corona Covid-19, dan seperti itulah situasi masyarakat kita sekarang ini," sambungnya.

Reaksi dan tindakan tiap orang dalam menghadapi wabah virus corona Covid-19 memang berbeda-beda. Ada yang serius dan ada juga yang kurang peduli atau biasa-biasa saja. Anda termasuk yang mana?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.