Sukses

Corona Baru Masih Mewabah, Amankah Pesan Makanan Lewat Online?

Para pemesan makanan online tetap harus mencuci tangannya sebelum makan. Ini adalah salah satu cara mencegah virus masuk ke tubuh.

Liputan6.com, Jakarta -  Memesan makanan secara online sekarang ini sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Namun di tengah mewabahnya virus corona baru atau Covid-19, apakah aman untuk memesan makanan secara online?

Kabar baiknya, sangat kecil menemukan virus corona baru pada makanan yang dipesan secara online. Hal ini diungkapkan oleh profesor keamanan pangan di Departemen Ilmu Pangan di Cornell University, New York, Martin Wiedmann.

"Risiko tertular virus corona melalui makanan telah terbukti sangat kecil," jelas Profesor Wiedmann seperti yang dikutip dari New York Post, 13 Maret 2020.

Meski begitu, kita harus tetap waspada. Para pemesan makanan online tetap harus mencuci tangannya sebelum makan. Ini adalah salah satu cara mencegah virus masuk ke tubuh. Sebab tangan bisa saja habis memegang benda lain yang terpapar virus, kuman, dan bakteri.

"Secara pribadi, saya tidak akan membuat perubahan dengan cara memesan atau menerima makanan. Kalau memesan pizza misalnya, saya tidak akan meninggalkan kotaknya di luar dan membawa pizza dengan tangan. Tapi pasti saya akan mencuci tangan sebelum makan pizza dengan tangan," tuturnya.

Hal senada juga dikemukakan ahli kesehatan dari University of Minnesota, Craig Hedberg. Menurut Hedberg, orang yang mengantar makanan harus mengikuti praktik kebersihan dan tubuhnya sehat.

Namun ia mengatakan, tidak ada bukti COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan, virus menyebar melalui tetesan air liur dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi ke orang lain.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Rendah

Pakar keamanan pangan dari North Carolina State University, Benjamin Chapman menuturkan, kemungkinan tertular virus corona melalui makanan tidak tinggi karena makanan belum diidentifikasi sebagai faktor risiko penularan COVID-19.

"Risikonya sangat rendah. Penerima pengiriman bisa mengurangi risiko tertular virus dengan mencuci tangan yang baik atau menggunakan setidaknya cairan pembersih tangan dengan kandungan alkohol 60 persen," terang Chapman.

"Kalau memang ada semacam kontaminasi virus, Anda dapat memutus rantai transmisi melalui langkah kebersihan tangan ini," sambungnya.

Kalau bosan makan di rumah, Anda masih bisa makan di restoran. Namun untuk mereka yang berisiko tinggi sakit parah seperti orang berusia lanjut tua dan orang sakit kronis, sebaiknya tetap berada di rumah dan menghindari kerumunan termasuk restoran.

Memesan makanan lewat online tentu bisa jadi alternatif yang cukup aman di tengah wabah corona yang makin menjalar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.