Sukses

Deretan Gaun Cantik Berbahan Tenun NTT di Panggung Final Puteri Indonesia 2020

Ketua Dekranasda NTT menyebut para mama penenun bakal menangis melihat tenun mereka di panggung final Puteri Indonesia 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Puteri Indonesia 2020 yang berlangsung pada Jumat malam, 6 Maret 2020, masih menyisakan beragam cerita. Salah satunya penampilan para finalis Puteri Indonesia yang mengangkat tema tenun Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT menyebut pihaknya seakan kejatuhan bintang. Karya para penenun yang selama ini dianggap benda biasa oleh warga sekitar, bisa dipakai oleh para finalis hingga tiga ratu dunia, Miss Universe 2020 Zozibini Tunzi, Miss International 2019 Leeamrawat Sireethorn, dan Miss Supranational 2019 Anntonia Porsild.

"Kami tidak pernah nyangka tenun NTT bisa dikenakan ketiga wanita cantik ini," ucapnya menunjuk pada para ratu dunia. 

 

 

Ia juga senang para desainer lokal bersedia menggunakan bahan tenun NTT yang kaya motif. Salah satunya mengangkat motif tenun NTT dari Timor Tengah Selatan yang dimanfaatkan desainer Eko Chandra untuk mempercantik seluruh finalis dalam tahap perkenalan.

Gaun tersebut terlihat menarik perhatian lantaran didominasi warna merah. Potongan kain tenun berwarna senada membuat tampilan keseluruhan menjadi lebih cantik.

"Saya larang motifnya diubah karena filosofinya itu yang jadi nilai jualnya. Kalau warna, ada yang suka warna cerah, ada warna alam, jadi mainkannya di situ," kata Julie.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Deretan Desainer

Selain Eko Tjandra, ada pula desainer Defrico Audy yang bertanggung jawab atas penampilan 11 besar finalis Puteri Indonesia. Berbeda dengan tampilan sebelumnya yang cerah, ia menghadirkan gaya elegan lewat deretan gaun bernuansa keemasan.

Meski tipe warna kulit para finalis beragam, gaun tersebut bisa menampilkan aura maksimal dari masing-masing kontestan. Termasuk di antaranya gaun yang dikenakan oleh wakil dari Papua Barat, Hivanly Salawane Leha, yang membiarkan rambut keriting panjangnya tergerai bebas.

Sementara, para kontestan di babak enam besar mengenakan gaun rancangan Diana M Putri. Desainer asal Surabaya itu memilih nuansa keperakan dalam sesi tersebut.

Aura yang ditampilkan sontak berubah. Terkesan lebih kalem meski tetap anggun. Apalagi, seluruh pesesrta membiarkan rambut panjangnya tergerai.

Dalam babak final alias tiga besar, desainer Intan Avantie lah yang bertugas mendandani para finalis terpilih. Jihane Almira Chedid, Putu Ayu Saraswati, dan Rr Ayu Maulida Putri terlihat cantik dan anggun dalam balutan kebaya modern dengan sentuhan warna keemasan.

"Saya bisa bilang tidak ada kata-kata, hanya air mata saja. Mimpi pun tidak pernah dapat. Penenun di desa tidak pernah sangka," kata Julie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.