Sukses

Seorang Biksu Selamatkan Lebih dari 100 Anak Jalanan di Thailand

Seorang biksu di Thailand mengabdikan dirinya untuk menyelamatkan anak-anak terlantar dan memberikan pendidikan bagi mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang biksu di Thailand telah mengabdikan hidupnya untuk menyelamatkan anak-anak tunawisma dan memberi mereka kesempatan untuk hidup.

Long Po telah menyelamatkan lebih dari 100 anak-anak terlantar dari jalanan dalam 20 tahun terakhir. Dia juga telah memberi merek itu pendidikan sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berintegrasi ke masyarakat untuk mewujudkan harga diri mereka, seperti dilaporkan Sin Chew Daily yang dilansir World of Buzz, Jumat, 6 Maret 2020.

Apa yang dilakukan biksu tersebut berawal dari pertemuan pertamanya dengan seorang anak yang berusia sekitar empat atau lima tahun.

Bocah itu tidak memiliki ayah atau ibu. Anak itu juga menderita penyakit mental dan menjalani kehidupan yang sangat sulit.

Biksu itu mengatakan, apa yang terjadi pada bocah itu mengingatkannya pada masa kecilnya yang sangat sulit. Sejak itu, dia selalu ingin melakukan sesuatu untuk membantu anak-anak.

Sebagai seorang anak, ibu Long Po jarang memiliki waktu untuk beribadah di kuil. Sebagian besar waktunya dia habiskan untuk merawat bocah-bocah dan saudara-saudaranya dan bagaiman caranya untuk membawa mereka ke sekolah.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehidupan Sulit

Dia ingat makanan yang dia bawa ke sekolah ketika dia masih muda dan ingat bagaimana empat dari mereka harus berbagi telur dadar yang sama.

Long Po tahu bahwa hidup itu sulit, dan ketika dia memikirkannya, dia tidak bisa menutup mata terhadap bayi-bayi terlantar di jalanan. Selama 20 tahun, Long Po telah mengadopsi lebih dari 100 bayi dan anak yatim terlantar, dengan harapan mereka dapat memiliki masa depan yang baik.

Kuil tempat dia tinggal saat ini dibangun oleh ibunya yang menyumbangkan tanah dan dana. Dia memiliki sekitar delapan hektar tanah di sekitar kuil dan memberi Long Po sekitar 2,7 hektare untuk membangun kuil. Dia kemudian menjual sisa acre untuk mendanai pembangunan candi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.