Sukses

Uji Kekuatan Otot, Ikutan Stand4Strength Challenge Yuk

Stand4Strength sendiri merupakan kampanye yang digagas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah penurunan massa otot.

Liputan6.com, Jakarta - Kekuatan otot acap kali semata dilekatkan dengan binaragawan. Padahal, awam pun seharusnya tak menyepelekan faktor satu ini, lantaran punya peran esensial dalam menjalankan keseharian, seperti pergerakan tubuh dan pengatur keseimbangan.

Demi meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah penurunan massa otot, Ensure, suplemen nutrisi dari Abbott, meluncurkan kampanye Stand4Strength. Publik bisa berlibat langsung dengan melakukan tantangan sederhana yang ternyata efekif menunjukkan massa otot.

"Caranya, duduk tegak tanpa bersandar dan silangkan tangan di depan dada. Kemudian, angkat salah satu kaki. Dari sini, coba berdiri dengan satu kaki yang tak diangkat sembari menjaga tubuh tetap tegak dan tahan posisi tersebut selama tiga detik," jelas dr. Jose Rodolfo Dimaano Jr. selaku Abbott Area Medical Director di bilangan Jakarta Pusat, Kamis, 5 Maret 2020.

Ia menjelaskan, berdasarkan riset, orang yang kesulitan berdiri maupun menjaga keseimbangan setelah berdiri dalam posisi Stand4Strength challenge berisiko lebih tinggi untuk tak bisa berjalan di usia 70 tahun ke atas.

Jose memaparkan, mulai usia 40 tahun, massa otot manusia konstan berkurang delapan persen setiap satu dekade hingga akhirnya mengalami penurunan drastis, yakni sampai 15 persen, pada usia 70 tahun ke atas.

"Tapi, kita bisa melakukan sesuatu untuk mencegah penurunan kekuatan otot secara drastis tersebut," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2 Kunci untuk Menjaga Kekuatan Otot

Konsultan geriatri Dr. dr. C. Heriawan Soejono mengatakan, faktor risiko penurunan kekuatan otot terdiri dari proses penuaan, sakit berat, kurang olahraga, dan asupan protein yang kurang. Berkaca dari deretan faktor tersebut, setidaknya ada dua kunci untuk menjaga kekuatan otot.

"Pertama, konsumsi makanan yang tepat secara jumlah dan kualitas," katanya di kesempatan serupa. Kemudian, olahraga dalam tingkatan moderate yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.

Dalam mempertahankan jumlah dan kualitas asupan, terdapat kombinasi tiga macam protein yang mesti dikonsumsi, yakni casein, soy, dan whey.

"Whey adalah jenis protein yang cepat diserap tubuh. Konsumsinya sangat cocok untuk pemulihan setelah sakit. Lalu, soy mengandung banyak antioksidan untuk menunjang kesehatan otot. Terakhir, casein. Jenis protein ini paling lama berada di tubuh untuk memastikan kita masih punya sumber glukosa pada otot," papar dr. Heriawan.

Menurut studi yang ia lakukan, kebutuhan protein orang dewasa berupa 1,2 gram--2,2 gram/kg berat badan/hari. "Jadi, misal berat badannya 60 kg, kandungan protein yang harus dipenuhi setiap hari 90--120 gram," imbuhnya.

Mengambil sampel makanan umum orang Indonesia, nyatanya pemenuhan protein sehari-hari belum cukup lewat konsumsi. Menutup kekurangan tersebut tentu bisa dilakukan dengan menambah porsi makan.

"Tapi, yang harus diingat adalah semakin bertambah usia, menambah porsi makan bukanlah hal gampang karena banyak faktor, termasuk kapasitas lambung berkurang. Makanya butuh asupan yang cepat diserap dan mudah dikonsumsi," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Kualitas Hidup Harus Tetap Baik di Usia Lanjut

Menjawab masalah penenuhan protein seiring bertambah usia, Abbott secara resmi meluncurkan produk Ensure untuk memastikan kualitas hidup harus tetap baik di usia lanjut lewat kekuatan otot yang terjaga.

Selain kombinasi tiga protein penting, terdapat pula kandungan vitamin D, omega 3 dan 6, dan serat FOS. "Selama ini ajakannya kebanyakan untuk menjaga kesehatan tulang saja. Sekarang saatnya kekuatan otot juga jadi perhatian," ucap Jose.

Komika Pandji Pragiwaksono yang juga hadir di kesempatan tersebut menjelaskan, setelah ulang tahun ke-40, ia fokus ke kesehatan lewat berbagai cara, mulai dari olahraga dan memerhatikan asupan. "Dari tahun lalu, saya mulai konsumsi plant-based food," ucapnya,

Tantangan yang masih sulit ditaklukan, kata Pandji, adalah waktu istirahat cukup. Pasal, saat malam, dirinya masih bekerja, entah untuk menulis naskah atau menggarap materi stand up comedy. "Tapi, masih terus saya coba (istirahat cukup)," sambung Pandji.

Datang bersama Pandji, ibundanya Yo Hassni yang masih aktif di usia 70-an. "Makanya masih punya rencana jalan-jalan sama mami. Kemarin kami sudah berkesempatan jalan-jalan ke Jepang. Happy karena itu memang salah satu impian saya," ucapnya.

Yo bercerita, semua aktivitas yang masih bisa dijalani hingga sekarang tak lepas dari gaya hidupnya sejak muda. "Saya dulu coba berbagai macam olahraga. Sampai sekarang juga masih jalan pagi bareng tetangga," tuturnya.

Pandji menambahkan, kondisi sang ibu yang masih bugar diperkirakannya juga karena punya hobi tersendiri. "Ibu saya itu hobi berkebun. Kalau orang ngobrol sama hewan peliharaan, ibu saya sukanya ngomong sama tanaman," ucapnya.

Karenanya, Pandji menyimpulkan, memiliki sesuatu yang disenangi juga sangat penting untuk menjaga tingkat keaktifan tubuh di usia lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.