Sukses

Kronologi Ketenaran Mendadak Ranu Manduro, dari Viral Hingga Ditutup

Pemandangan seperti di New Zealand mendadak hilang setelah ribuan orang berbondong-bondong datang ke Ranu Manduro menaiki sepeda motor.

Liputan6.com, Jakarta - Ranu Manduro belakangan jadi perbincangan. Tenar sekejap berkat kekuatan media sosial. Padahal, tempat tersebut tak pernah terdengar sebelumnya sebelum jadi tempat wisata dadan.

Lahan luas yang berlokasi di Desa Manduro, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, itu semula dikenal hanya sebagai bekas tambang. Setelah tak lagi beroperasi, ternyata Ranu Manduro memiliki pemandangan alam yang mengesankan hingga disebut-sebut mirip alam Selandia Baru.

Jalan setapak dapat dilalui dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua dihiasi rumput hijau di sekelilingnya. Selain itu, latar belakang Gunung Penanggungan dapat dilihat dari lokasi ini.

Video keindahan Ranu Manduro yang diunggah pemilik akun Instagram @elhakim_14 pada 24 Februari 2020 mengubah wajah Ranu Manduro dalam sekejap.

Video tersebut diambil menggunakan kamera handphone. Sambil berjalan menyusuri jalan setapak, terlihat hanya sedikit kendaraan yang melalui wilayah Ranu Manduro.

Hamparan rumput hijau di dalam video tersebut semakin eksotis dengan batu-batu besar. Tak heran jika tempat ini mengundang banyak warganet untuk berbondong-bondong melihat Ranu Manduro.  Ribuan orang bersepeda motor berbondong-bondong datang.

 

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Papan Larangan Masuk

Setelah viral, unggahan baru tentang situasi Ranu Manduro terbaru kembali diunggah dalam akun Instagram @ayodolan, Minggu, 1 Maret 2020. Berbeda dengan unggahan sebelumnya, Ranu Manduro dalam video tersebut padat dengan kendaraan bermotor.

Terlihat dalam video, masyarakat dari berbagai usia ikut tertahan dalam kemacetan, dari muda-mudi sampai orang dewasa. Kepadatannya pun menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.

Beberapa orang sibuk mengabadikan keramaian dari posisi yang lebih tinggi. Beberapa orang lainnya turun tangan untuk membantu mengatur lalu lintas. Seperti yang diketahui sebelumnya, tempat ini bukan tempat wisata yang dapat dikunjungi masyarakat umum.

Disesaki kunjungan lebih dari seribu orang per hari membuat sebuah papan larangan dipasangkan di jalan masuk. Dalam video yang tersebut juga terlihat papan berwarna merah dengan tulisan 'Dilarang Keras Memasuki Wilayah Pertambangan Tanpa Izin'.

Di bawah larangan tersebut juga tertulis pasal yang akan dikenai jika melanggar peraturan tersebut, di antaranya Kepmen ESDM 1827 Tahun 2018 dan KUHP Pasal 167, 389 dan 551. Ranu Manduro ditutup pada Jumat, 28 Februari 2020. Belum diketahui pihak mana yang memasang larangan tersebut dan sampai saat ini belum ada keterangan resmi terkait penutupan Ranu Manduro. (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.