Sukses

Menyusul Disneyland Hongkong, Museum Ghibli di Jepang Juga Tutup Sementara Karena Corona

Akbat virus corona, untuk sementara Anda tak dapat merasakan sensasi seperti hidup di dalam animasi di museum Ghibli.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Disneyland Hongkong, Museum Ghibli di Tokyo, Jepang sementara juga akan ditutup sementara karena khawatir penyebaran virus corona. Dilansir dari Asiaone, Rabu, 26 Februari 2020, museum ini akan ditutup hingga 17 Maret 2020.

Museum Ghibli yang terkenal sebagai tempat pertunjukan tokoh-tokoh yang dibuat oleh Studio Ghibli ini merupakan salah satu objek wisata yang populer dan banyak dikunjungi para wisatawan.

Museum yang punya motto “Maigo ni nar yo, isshoni” atau yang berarti "Mari kita tersesat bersama" telah mengumumkan kabar penutupannya  dimulai sejak 25 Februari 2020 waktu setempat.

Laman resmi Museum Ghibli juga telah mengungkapkan permintaan maaf pada hari sebelumnya, Sabtu, 22 Februari 2020.

"Kami meminta maaf kepada pengunjung kami yang telah menunggu untuk mengunjungi Museum. Kami akan terus memantau situasi, jadi silakan periksa situs web museum untuk pembaruan lebih lanjut," tulis pesan dalam laman resmi tersebut.

Mereka juga menambahkan akan segera mengumumkan tentang pengembalian uang para pengunjung yang telah membeli tiket ke museum pada Feburari dan Maret 2020.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seribu Pengunjung Dalam Sehari

Museum Ghibli terkenal dengan museum yang mereproduksi dunia karya animasi oleh Studio Ghibli di bawah pengawasan sutradara Hayao Miyazaki. 

Museum ini dihiasi dengan lukisan dinding serta kaca berwarna-warni dari berbagai karakter animasi Studio Ghibli. Jadi Anda dapat merasakan sensasi seperti hidup di dalam dunia animasi.

Tak heran, keunikan museum ini mampu menarik banyak wisatawan. Setidaknya, mereka menerima 1.000 orang pengunjung setiap harinya.

Sebelumnya, museum ini juga pernah ditutup sementara akibat gempa besar yang melanda Jepang Timur pada 2011. Dan lagi-lagi kali ini museum terpaksa ditutup sementara akibat penyebaran virus corona.  (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.