Sukses

Perjalanan Restoran Rindu Alam di Puncak Sebelum Ditutup Selamanya

Rindu Alam sempat mengalami masa jaya pada era 1990--2000-an, tapi kini telah ditutup.

Liputan6.com, Jakarta - Dari banyak rumah makan, Restoran Rindu Alam termasuk yang paling populer di Puncak, Kecamatan Cisarua, Bogor. Tidak hanya para pencinta kuliner, Rindu Alam juga dikenal bagi mereka yang berwisata ke Cibodas atau Cianjur.

Posisi restoran yang berada di pinggir jalan dengan papan nama yang cukup besar, nama Rindu Alam ramai dikunjungi para tamu. Banyak kendaraan yang parkir di depan rumah makan itu, terutama kendaraan roda empat.

Ada juga yang sengaja memarkirkan kendaraan di sana hanya untuk menikmati keindahan pepohonan teh dan kesejukan kawasan itu dari ketinggian.

Menjelang akhir Februari 2020, nama Rindu Alam kembali ramai dibicarakan publik karena rumah makan itu sudah ditutup, tepatnya pada 18 Februari 2020. Penutupan tersebut dilakukan karena sudah selesai kontrak aset dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Karena sudah selesai sesuai perjanjian, kita tutup dulu. Kalau nanti permohonan (perpanjangan) disetujui, bisa beroperasi lagi," kata Kepala Seksi Aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Yayat Sutarya, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (26/2/2020).

Lahan bekas Restoran Rindu Alam akan dikembalikan sebagai kawasan hijau hingga ada keputusan resmi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. "Ada 80 pegawai di rumah makan ini dan kemungkinan harus menganggur," kata Yayat. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menu Favorit

Jauh sebelumnya, kabar penutupan Restoran Rindu Alam telah menyeruak pada November 2017 lalu. Saat itu, kabar bangunan tersebut akan digusur pun sempat muncul.

Rencana Rindu Alam akan dibongkar terus bergulir hingga 2018. Namun, kali ini justru tentang pembatalan pembongkaran karena adendum perjanjian masih tetap berlaku.

Restoran Rindu Alam dibangun oleh mantan Pangdam Siliwangi Jenderal Purnawirawan Ibrahim Adji pada 1979. Selang setahun, rumah makan itu pun resmi dibuka.

Tidak sedikit pesohor yang singgah di restoran ini, bahkan disering digunakan untuk syuting. Beberapa menu favorit di antaranya kambing guling, sate kambing, pepes ayam bambu bakar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.