Sukses

Perempuan di Inggris Pingsan Usai Lindungi Temannya yang Jadi Korban Rasisme Akibat Corona

Insiden menimpa perempuan ini hanya satu dari sekian banyak kasus rasisme akibat corona yang dilaporkan di Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Membela teman yang jadi bulan-bulanan sekumpulan lelaki setelah dikaitkan dengan wabah virus corona, perempuan bernama Meera Solanki ditonjok hingga tak sadarkan diri.

Insiden yang terjadi di Birmingham, Inggris ini bermula saat Solanki keluar bersama teman-teman untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-29.

Namun, pesta yang berlangsung di Ana Rocha Bar and Gallery pada Minggu, 9 Februari 2020 tersebut berubah jadi mimpi buruk. Solanki yang berusaha melindungi temannya, Mandy Huang, diserang seorang lelaki rasis.

Melansir laman The Sun, Senin, 24 Februari 2020, pengacara magang itu ditonjok hingga terjatuh, kepalanya terbentur lantai trotoar, dan kemudian pingsan. Solanki lalu dibawa ke RS Heartlands.

Setelah sadar, ia menerangkan kronologi kejadian. Pada Sunday Mercury, ia menyebut penyerangnya adalah salah seorang dari sekelompok lelaki Asia yang terus menyerang temannya ketika berada di bar.

Karena merasa tak nyaman, ia pun memutuskan pulang bersama dua teman lain yang tersisa. Ternyata, lelaki tersebut terus mengikutinya. "Dia mulai menyiksanya, memanggilnya (kata tak pantas). Dia bilang ' bawa pulang virus corona sialan itu pulang ke rumahmu,'" kata Solanki.

Ia mengaku sangat terkejut dan marah dengan perkataan lelaki itu. Ia pun berteriak meminta berhenti sambil mengusirnya. "Ia memukulku di kepala, aku terbentur trotoar dan pingsan," katanya lagi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Rasisme Meningkat di Inggris Terakit Corona

Kepolisian West Midlands yang mendapat laporan mengaku masih proses investigasi masih berlangsung. Pejabat setempat menyebut penyerang Solanki adalah lelaki Asia bertubuh kekar dan menggunakan topi, serta hoodie saat penyerangan terjadi.

Kasus tersebut bukan pertama kali terjadi. Bahkan, insiden rasisme yang dialami warga Tiongkok di Inggris cenderung meningkat dipicu merebaknya wabah virus corona.

Bulan lalu, sejumlah usaha menolak melayani konsumen berdarah Tiongkok. Di saat bersamaan, media sosial dipenuhi ujaran kebencian dan meme rasis yang menyerang kelompok tertentu. Laporan kekerasan yang berkaitan dengan virus itu juga mengemuka di Newcastle, York, dan Manchester.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.