Sukses

Saham Victoria's Secret Terjual Rp7,3 Triliun di Tengah Dugaan Pelecehan Seksual

Awal bulan ini, mantan Chief Marketing Officer Victoria's Secret Ed Razek disebut-sebut melakukan pelecehan sekual, perundungan, dan pencipta kultur misogini

Liputan6.com, Jakarta - Victoria’s Secret berpindah ke mode privat. Melansir People, Senin (24/2/2020), pada 20 Februari 2020, L Brands, perusahaan di balik label fesyen tersebut, mengumumkan, 55 persen saham Victoria’s Secret Lingerie, serta Victoria’s Secret Beauty dan Pink telah terjual ke perusahaan Sycamore Partners.

Transaksi ini, berdasarkan pernyataan resmi dari pihak Victoria's Secret, melibatkan uang sejumlah 525 juta dolar Amerika atau setara Rp7,3 triliun. Perpindahan strategi ini membuat Chairman dan CEO L Brands Leslie H. Wexner mundur dari jabatannya.

Menurut laporan ABC News, Leslie yang berusia 82 tahun telah memimpin L Brands sejak 1963. "Kami percaya, perpisahan dengan Victoria’s Secret Lingerie, serta Victoria’s Secret Beauty and Pink ke perusahaan pribadi bakal mengembalikan geliat bisnis ketiganya," kata Leslie.

Pemegang saham mayoritasnya sekarang, Leslie menyebutkan, merupakan perusahaan pribadi yang punya rekam jejak sangat baik dan bakal memberi perspektif segar, serta punya fokus bisnis lebih besar untuk label Victoria's Secret.

Tak lagi jadi rahasia bahwa transaksi ini terjadi di tengah skandal dugaan pelecehan seksual tertuju pada Ed Razek, mantan Chief Marketing Officer Victoria's Secret. Ya, awal bulan ini, lebih dari 100 model menandatangani surat terbuka menuntut perusahaan menindak serius dugaan tersebut.

Lewat pesan elektronik ke New York Times, Ed tak membenarkan rentetan tuduhan yang ditujukan padanya. "Akusisi dalam laporan ini tidak benar, miskontruksi, dan keluar dari konteks. Saya sudah sangat beruntung bisa bekerja dengan model kelas dunia yang tak terhitung jumlahnya dan kami menjaga kehormatan satu sama lain," tulisnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libatkan Sederet Nama Model, Termasuk Bella Hadid

New York Times mengungkap, surat terbuka tersebut berisi keterangan 30 mantan dan pihak Eksekutif yang masih menjabat, pekerja, serta model. Alyssa Miller yang beberapa kali jadi model untuk label pakaian dalam tersebut. Ia menuturkan bahwa perlakuan Ed pada para model dideskripsikan sebagai 'saya bisa membentuk atau membuat Anda gagal'.

Andi Muise, model yang berpartisipasi dalam fashion show selama dua tahun, mengungkap bahwa pada 2007 ketika dirinya berusia 19 tahun, Andi secara terus-terusan menolak kelakuan tak menyenangkan Ed. Lalu, ia tak masuk dalam daftar casting tahun depan.

Dari sekian banyak, nama Bella Hadid pun tertera dalam laporan yang dimaksud. Disebutkan di sana bahwa dalam sesi fitting pada 2018, saat sang model tengah diukur untuk memastikan size pakaian dalam, Ed terus berbicara tentang payudara Bella yang sempurna.

Beberapa orang yang berbicara pada New York Times mengklaim bahwa Ed sesekali akan meminta nomor para model saat mereka mengenakan pakaian dalam. 

"Yang paling menarik perhatian saya, sebagai seorang yang dibesarkan sebagai perempuan independen, adalah perbuatan tersebut sudah sangat mendarah daging," ucap mantan Public Relations  Casey Crowe Taylor.

Sekian banyak pekerja tercatat mengeluhkan kelakuan lelaki yang mundur pada Agustus 2019 tersebut, yakni komentar melecehkan dan dengan tak sopan menyentuh perempuan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.