Sukses

Bagi-Bagi 30,000 Masker dan 30 Liter Hand Sanitizer Gratis di Singapura

Kabar baik di tengah krisis masker yang terjadi akibat wabah corona di Singapura.

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona membuat masker jadi banyak diburu warga, tak terkecuali di Singapura. Dengan meningkatnya permintaan, masker makin sulit ditemukan di beberapa tempat. beberapa tempat.

Namun, di Singapura ada kabar baik di tengah krisis masker ini. Pada Sabtu, 22 Februari 2020, sebuah perusahaan manufaktur, Bellus Group membagikan 30,000 masker gratis.

Dikutip dari Asiaone.com, Minggu, 23 Februari 2020, pembagian masker gratis ini diadakan di Waterloo Street, Singapura. Tepatnya di luar Kuil Kwan Im Thong Hood Cho pada pukul 11 pagi.

Tak hanya masker, perusahaan ini juga membagikan 300 liter hand sanitizer. Namun, pembagian ini terbatas. Setiap satu orang hanya bisa mendapatkan dua buah masker dan 50ml sanitizer.

Jika ingin handsanitizer, warga juga perlu menyiapkan wadah sendiri. Masker dan handsanitizer gratis itu diprioritaskan untuk orang tua.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencurian Masker

Sementara di Singapura ada kabar baik untuk masker gratis, lain halnya dengan di Hongkong. Seorang WNI di Hong Kong dipenjara akibat mencuri 5.500 masker.

Pencuran ini dikabarkan terjadi akibat merebaknya virus corona (COVID-19). Salah seorang di antara pelaku tindakan tak terpuji itu adalah seorang WNI dan berujung hukuman penjara empat minggu.

South China Morning Post yang dikutip Sabtu (22/2/2020) melaporkan bahwa WNI bernama Masriki kepergok mencuri hingga 5.500 masker. Aksi perempuan itu terpergok pembeli lain dan berakhir di meja hijau. Pelaku mengaku mencuri masker demi mencari uang pengobatan bapaknya yang sedang sakit.

Atas aksinya, Masriki ditahan dan harus membayar ganti rugi sebesar 12 ribu dolar Hong Kong atau setara dengan Rp 21,3 juta. Kuasa hukumnya mengatakan ia baru bisa mengganti sebesar 9.000 dolar. Jika sisanya tak dibayar, ia bisa dikurung lagi 10 hari. (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.