Sukses

Kuliner Malam Jumat: Sensasi Nasi Goreng Kambing Tak Berminyak

Kuliner Malam Jumat kali ini tentang nasi goreng kambing tak berminyak yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Suasana macet dan bunyi klakson dari kendaraan roda dua dan roda empat yang saling bersahutan tak mempengaruhi Ahmad Syaifuddin. Lelaki itu tetap melayani para pembeli nasi goreng yang berada di pinggir Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Minggu, 9 Februari 2020.

Saat Liputan6.com menyambangi warungnya pukul 20.30 WIB, ia sibuk membungkus nasi goreng pesanan pembeli. Sesaat kemudian, tangannya yang cekatan memberi kerupuk di atas piring nasi goreng kambing.

Sementara karyawan yang lain sibuk menggoreng rempah yang dicampur dengan sebaskom telur. Karyawan yang lain, sibuk menggoreng petai untuk dicampur dengan nasi goreng, ada juga yang sedang menggoreng kambing.

Di depan gerobak, seorang sibuk mencuci piring. Agak ke dalam warung, terlihat seorang sedang menggoreng petai. Pukul 20.30 WIB seperti waktu yang paling sibuk dalam hidup Ahmad Syaifuddin.

Dibantu dengan sembilan orang karyawan, mereka kompak menyuguhkan hidangan yang lezat kepada para pembeli. Semua fokus untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya.

"Warung nasi goreng Bang Zen berdiri sejak 1991 dan buka setiap pukul 17.00-01.00 WIB," ujar Ahmad Syaifuddin.

Mengenakan kaus garis-garis merah dan abu-abu, Ahmad mengatakan ayahnya merintis usahanya dengan menggunakan gerobak. Seiring waktu berjalan, warung nasi goreng yang dirintis ayahnya pun kian berkembang.

"Dulu cuma tiga orang. Menu-menunya pun hanya nasi goreng ayam dan nasi goreng petai," ujar Ahmad. "Nasi goreng kami tak berminyak dan tak mengandung kolesterol," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

400-500 Porsi Semalam

Untuk menggaet banyak pembeli, Ahmad kemudian menambah menu, tak hanya nasi goreng ayam dan petai saja. Tambahan menu di antaranya dengan kambing, petai, ati ampela, ayam,mi, kwetiau, dan mi goreng, mi rebus.

"Sekarang kami dibantu dengan 10 orang karyawan. Empat orang yang memasak dan 6 orang membantu untuk lainnya. Kami libur sehari dalam sebulan, yaitu tiap Senin," kata Ahmad.

Dalam sehari, kata Ahmad, bisa menghabiskan beras hingga 60 kilogram. Dari 60 kilogram bisa menghasilkan antara 400 hingga 500 porsi dalam semalam.

"Kalau telur menghabiskan dua peti, bawang sekitar 10 kilogram, sedangkan untuk daging kambing sekitar tiga kilogram. Nasi goreng kambing petai jadi favorit di sini," imbuh Ahmad.

Nasi goreng kambing petai harganya Rp45 ribu seporsi, sedangkan nasi goreng ayam Rp16 ribu. Nasi goreng kambing petai merupakan menu yang paling lengkap.

"Yang paling mahal itu nasi goreng kambing petai komplet. Isinya kambing plus petai, ati ampela, ayam, serta ekstra telur. Harganya Rp45 ribu. Yang paling murah itu nasi goreng ayam harganya hanya Rp16 ribu," tutur Ahmad.

3 dari 3 halaman

Harganya Sebanding Rasanya

Tak hanya masyarakat umum di sekitar Jakarta Selatan, pembeli nasi goreng Bang Zen juga datang dari kalangan selebritas, pejabat yang memesan lewat online.

"Pokoknya, pembelinya datang dari penjuru Jakarta," ucap Ahmad. "Sejak 1995 kami dagang menggunakan ruko, awalnya hanya dengan gerobak di pinggir jalan," imbuhnya.

Bagi Viktor Balidadi, salah seorang pembeli yang tinggal di kawasan Ciledug, ia senang makan di warung nasi goreng Bang Zen. Ia biasa makan nasi goreng di warung tersebut.

"Saya suka makan di sini karena rasanya continuity. Rasanya tetap sama saat saya makan pertama pada 1990-an sampai sekarang," ujar personel Teater Kubur ini.

Soal harga, Viktor tak mempermasalahkan karena sesuai dengan rasanya. "Harganya sebanding dengan rasanya. Jadi, nggak masalah," tandas Viktor.

 

Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas, dan masih buka pada malam hari. Konten harus berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.

Tulisan berupa cerita mendalam tentang tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah, dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah ditayangkan.

Hasil liputan dikirim ke email: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karya terpilih. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.