Sukses

Kuliner Malam Jumat: Menikmati Kehangatan Roti Bakar Wiwied Sampai Tengah Malam

Menu di Roti Bakar Wiwied cukup beragam, mulai dari roti bakar, pisang bakar, mi instan, siomay, nasi goreng, sampai bubur ayam.

Liputan6.com, Jakarta -  "Wah, apa kabar, mas? Lama nggak ketemu. Bagaimana kabarnya?" begitu sapaan mas Wiwied saat saya menghampiri di warung roti bakar miliknya di kawasan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

Dulu, saya memang sering ke tempat ini, bisa sekali, bahkan dua kali seminggu. Terakhir kali ke warung Roti Bakar Wiwied di 2010, yang berarti sudah 10 tahun lalu, namun sang pemilik ternyata masih mengingat wajah saya.

"Nama memang agak lupa, tapi orangnya nggak lupa hahaha," ujarnya sambil tertawa lebar.

Mungkin bukan hanya saya dan beberapa teman, beberapa pengunjung lain juga pernah mendapatkan pengalaman serupa. Ini memang jadi ciri khas pria yang akrab disapa mas Wiwied ini.

Tempat makan satu ini memang sudah dikenal, terutama buat mereka yang sering melintasi Jalan Fatmawati Raya dan sekitarnya. Menu di sini cukup beragam, mulai dari roti bakar, pisang bakar, mi instan, siomay, nasi goreng sampai bubur ayam.

"Tempat ini awalnya yang mendirikan bertiga. Saya sama dua orang teman. Kami tadinya kerja di Roti Bakar Edy, lalu keluar buat mulai usaha sendiri. Tadinya (jualan) di tenda kecil di dekat sini. Itu kalau nggak salah pas November 1992," jelas mas Wiwied pada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

"Pas setahun, kita pindah ke tempat yang sekarang ini. Tapi, belum sebesar sekarang, baru ada beberapa meja. Tadinya menu masih roti bakar, pisang bakar, sama Indomie. Terus saya bikin kreasi sendiri kayak siomay, nasi goreng, bubur ayam, Ya, Alhamdulillah ternyata banyak yang suka dan bisa maju kayak sekarang," sambungnya.

Sesekali mas Wiwied pamit buat menghampiri dan menyapa beberapa pengunjung yang sepertinya sudah sering datang ke kedainya. Waktu menunjukkan sekitar pukul 21.15 dan, seperti biasa, semakin malam, pengunjung semakin banyak berdatangan, mulai dari anak muda, dewasa, sampai keluarga.

Setelah 10 tahun berlalu ternyata warung roti bakar ini masih tetap ramai pengunjung. Padahal, beberapa tahun ini sudah banyak bermunculan warung roti bakar kekinian yang tersebar di banyak tempat di Jakarta, termasuk di Jakarta Selatan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Iringan Pengamen dan Roti yang Lembut

"Kalau saya nggak menganggap (penjual roti bakar lain) sebagai saingan. Saya yakin Tuhan sudah menentukan rezeki kita masing-masing. Yang penting kita terus bekerja dan berusaha dengan baik dan mudah-mudahan hasilnya akan baik juga," tutur mas Wiwied.

Bisa jadi keramahan mas Wiwied dan para pegawai yang berjumlah sekitar 20 orang jadi sebab para pengunjung senang datang ke sini.

"Ya kalau kita di sini memang begitu, berusaha ramah, tersenyum sama tamu. Saya sendiri memang suka ngobrol dan menyapa pelanggan. Ya kalau kitanya nggak ramah, orang jadi malas mau datang," ujarnya.

Meski begitu, Wiwied mengakui saat pembangunan MRT, beberapa tahun lalu, pengunjung kedainya sempat menurun karena ada penyempitan jalan. Untungnya hal itu tak berlangsung lama. Setelah MRT rampung, pengunjung kembali banyak yang datang.

Satu lagi yang jadi ciri khas Roti Bakar Wiwied adalah pengamen yang melantunkan lagu-lagu dengan suara merdu. Kehadiran mereka rasanya tak pernah membuat pengunjung terganggu, tapi malah sebaliknya. Banyak yang merasa terhibur dan sesekali bisa request lagu.

Malam itu, pengamennya seorang pria dan wanita. Mereka tak hanya membawakan lagu-lagu Top 40, tapi juga beberapa lagu lawas, bahkan yang mengejutkan saya mereka juga membawakan beberapa lagu salah satu band favorit saya, Maliq & D’Essentials, dengan sangat pas dan merdu.

Tapi, yang paling utama tentu makanannya. Roti bakar di sini punya ciri khas berupa tekstur cukup lembut. Saya sendiri paling suka memesan roti bakar isi cokelat, pisang, dan keju. Tapi, menu lainnya tak kalah enak dan menggoda.

Ada siomay yang rasa ikannya sangat terasa. Lalu, bubur ayam yang paling pas ditambah telur goreng setengah matang. Bahkan, mi instan yang rebus maupun goreng juga terasa beda, rasanya lebih enak dibanding warung mi instan lain.

Yang banyak disukai adalah mi goreng campur telur, kornet, dan keju. Banyak yang bilang rasanya pas dan tidak eneg meski keju dan kornetnya melimpah.

3 dari 3 halaman

Nasi Goreng Bumbu Kebuli

Namun, yang paling khas dan jadi favorit saya adalah nasi goreng. Jenisnya ada beberapa macam, seperti nasi goreng gila dan spesial. Ciri khasnya adalah memakai bumbu kebuli yang sangat terasa di lidah, wangi, dan masih terbayang rasanya meski sudah selesai menyantap.

"Kita memang pakai bumbu kebuli. Bahan-bahannya ya rahasia itu, saya nggak bisa bongkar hahaha," jawab mas Wiwied saat saya tanya apa rahasia kenikmatan nasi gorengnya.

Bisa dibilang semua menu di tempat ini termasuk favorit. Tapi, menurut mas Wiwied, yang paling banyak dipesan tetap roti bakar. Selain itu, harga makanan dan minumannya juga terjangkau, yakni Rp10 ribu--Rp30 ribu.

"Kita buka setiap hari dari (puku;) lima sore sampai dua pagi, kecuali malam minggu kadang bisa sampai (pukul) tiga pagi," terang mas Wiwied.

Menjelang tengah malam, saya pamit untuk pulang dam bersalaman dengan sang pemilik kedai. Sambil melangkah keluar, saya melihat pengunjung masih ramai berdatangan dan terlihat mas Wiwied sedang berbicang akrab dengan salah satu pengunjung.

Setelah bertahun-tahun, ternyata kebiasaan hangat itu tak pernah berubah, dan sekali lagi itu mungkin yang membuat warung Roti Bakar Wiwied tak pernah sepi.

 

 

Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas, dan masih buka pada malam hari. Konten harus berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.

Tulisan berupa cerita mendalam tentang tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah, dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah ditayangkan.

Hasil liputan dikirim ke email: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karya terpilih. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.