Sukses

Dampak Virus Corona, Lion Air Batalkan Sementara Penerbangan ke China

Lion Air membatalkan dan menghentikan sementara secara bertahap, penerbangan dengan tujuan ke beberapa kota di China dari lima kota di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air membatalkan dan menghentikan sementara (suspends) secara bertahap, penerbangan dengan tujuan ke beberapa kota di China. Langkah ini

Seiring merebaknya wabah Virus Corona di China, maskapai penerbangan Lion Air membatalkan dan menghentikan sementara (suspends) secara bertahap, penerbangan dengan tujuan ke beberapa kota di China.

Dalam keterangan tertulis dari Corporate Communications Lion Air yang diterima Liputan6.com, Selasa (28/1/2020), Lion Air (kode penerbangan JT) dan Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group memberikan informasi resmi sehubungan layanan penerbangan internasional dari lima kota di Indonesia.

Kelima kota tersebut; Denpasar (Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai), Manado (Bandara Internasional Sam Ratulangi), Surabaya (Bandara Internasional Juanda), Jakarta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta), Batam (Bandara Internasional Hang Nadim).

Untuk tujuan beberapa kota di China atau Republik Rakyat Tiongkok mengalami pembatalan atau penghentian penerbangan sementara (suspends) secara bertahap menurut jadwal keberangkatan dan kedatangan hingga pemberitahuan lebih lanjut (until further notice), dengan keterangan:

Pembatalan sementara mulai Januari 2020, terdiri dari:

Denpasar – Wuhan – Denpasar

Manado – Tianjin – Manado

Manado – Fuzhou – Manado

Manado – Hangzhou – Manado

Soekarno-Hatta – Haikou – Soekarno-Hatta

Surabaya – Haikou – Surabaya

Mereka juga mengumumkan pembatalan sementara mulai Februari 2020 pada semua rute penerbangan (all flights). Operasional penerbangan yang masih berjalan atau beroperasi ke Tiongkok bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang.

Layanan penerbangan kembali dioperasikan sebagai ferry flight yaitu hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang. Keputusan penghentian sementara merupakan bagian dari langkah antisipasi berdasarkan pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tindakan Pencegahan

Lion Air Group berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan serta kenyamanan (ensure the safety, security and comfort) penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu.

Lion Air Grup sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute dimaksud.

Mengenai layanan penerbangan ke Tiongkok, Lion Air Group sudah menerapkan antisipasi yang mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019  "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019, dan No PM.04.021111143/2020  "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 3 Januari 2020.

Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) sebagai antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

Lion Air Group terus memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang.

3 dari 3 halaman

Pramugari Diduga Terjangkit Virus Corona

Sebelum kebijakan ini diumumkan, Seorang pramugari Lion Air diduga terjangkit virus Corona usai melakukan perjalanan dari Wuhan, China. Ia melakukan perjalanan dua kali ke Wuhan sejak virus Corona merebak. Pertama, ia terbang pada 6 Januari 2020 dan kembali ke Indonesia pada 8 Januari 2020.

Selanjutnya, ia kembali melakukan perjalanan menuju Wuhan dari Bali untuk mengantar penumpang pada 24 Januari 2020. Ia kembali ke Indonesia pada 26 Januari 2020.

Setibanya di Indonesia, pramugari tersebut mendadak mengalami demam tinggi. Pramugari yang tak disebutkan namanya itu kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Ia kemudian dirujuk kembali ke BRSU Tabanan.

Seperti diketahui, berdasarkan Kementerian Kesehatan ada tiga rumah sakit di Bali yang ditunjuk untuk menangani pasien dengan diagnosis terjangkit virus Corona yakni RSUP Sanglah Denpasar, BRSU Tabanan dan satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Gianyar.

"Dari hasil pemeriksaan intensif dan uji laboratorium, pramugari tersebut dinyatakan negatif terjangkit virus Corona. Hasil diagnosanya adalah bronkitis. Jadi negatif terjangkit virus tersebut," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Selasa (28/1/2020).

Meski begitu, pramugari itu belum diperkenankan meninggalkan rumah sakit. "Kita masih observasi. Sekarang tahapan observasi namanya. Kita rawat di sini sampai betul-betul sembuh dan diperkenankan pulang," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.