Sukses

Bisa Meresap ke Aliran Darah, Amankah Pakai Sunscreen?

Para ilmuwan di AS telah mengungkapkan bahan kimia dalam tabir surya dengan mudah meresap ke aliran darah.

Liputan6.com, Jakarta - Sunscreen atau tabir surya jadi solusi mudah untuk menjaga kesehatan kulit apalagi jika sering beraktivitas di luar ruangan. Selain mengurangi sengatan sinar matahari sunsreen juga membantu agar kulit tidak belang.

Berbagai merek lotion tabir surya juga banyak beredar di pasaran. Anda bisa memilih jenis yang cocok untuk kulit Anda. Namun, apakah kandungan pada suncreen ini aman?

Dilansir dari Asiaone.com, 22 Januari 2020, para ilmuwan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) atau biasa disebut FDA, telah menunjukkan bahwa bahan kimia aktif yang terkandung dalam sunscreen atau tabir surya dapat dengan mudah meresap ke dalam aliran darah, namun hal ini masih perlu pengujian lebih lanjut.

Pada  Mei 2019 lalu, sebuah studi dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association. Studi tersebut memuat hasil penelitian uji coba oleh para ilmuwan FDA.

Hal ini masih menimbulkan tanda tanya tentang keamanan sunscreen. Ketua Dermatologi di George Washington University, Adam Friedman mengatakan hal ini disalahtafsirkan.

"Itu benar-benar disalahtafsirkan," kata Friedman, yang tidak terlibat dengan penelitian ini. "Hanya karena darah itu tidak berarti itu tidak aman. Itu tidak berarti itu (sunscreen) aman juga. Jawabannya adalah kita belum tahu dengan pasti," sambungnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teliti Lihat Kandungan Sunscreen

Menanggapi hal ini, FDA telah mengusulkan aturan yang mewajibkan para produsen sunscreen meuliskan informasi tambahan tentang bahan aktif dalam produk mereka.

Para Ilmuwan FDA menekankan bahwa temuan mereka ini bukan berarti menyarankan orang-orang harus berhenti menggunakan sunscreen. Penelitian terbaru ini semata-mata bertujuan untuk menentukan apakah bahan yang terkandung pada sunscreen umumnya melebihi 0,5 nanogram per mililiter darah.

FDA juga telah melakukan pengujian, dari enam merek yang diuji, semua melebihi batas itu. Hal ini turun ditanggapi oleh Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA Janet Woodcock.

"Hasil penelitian kami yang dirilis hari ini menunjukkan ada bukti bahwa beberapa bahan aktif tabir surya dapat diserap," ungkapnya.

Woodcock mengatakan penelitian ini menekankan perlunya produsen sunscreen menguji terlebih dahulu produk mereka aman ketika diserap ke dalam aliran darah atau tidak sebelum diedarkan ke pasaran.

FDA telah menyatakan bahwa tabir surya yang menghalangi sinar matahari dengan kandungan mineral seperti zink oksida dan titanium dioksida. Kandungan tersebut aman, namun sering meninggalkan residu pada kulit.

3 dari 3 halaman

Hasil Uji Penelitian

Studi baru menguji enam bahan kimia sunscreen dari empat formulasi yang tersedia di pasaran. Bentuk sunscreen tersebut yaitu tiga semprotan dan satu lotion. Pengujian ini dilakukan pada 48 orang.

Mereka menguji tiga bahan kimia dari studi pertama, yaitu avobenzone, oxybenzone dan octocrylene kemudian ditambahkan tiga bahan yang baru yaitu homosalate, octisalate dan octinoxate.

Orang-orang menggunakan tabir surya lebih dari 75 persen di tubuh mereka. Mereka umumnya memakai satu kali pada hari pertama, kemudian empat kali sehari selama tiga hari selanjutnya.

Hasilnya enam produk yang dicoba mencapai konsentrasi darah yang melebihi ambang batas FDA untuk pengujian keamanan lebih setelah hanya satu aplikasi dan konsentrasi darah meningkat dari waktu ke waktu.

"Yang dikatakan di sini adalah berapa banyak yang masuk ke dalam darah," kata Friedman. "Pertanyaan selanjutnya adalah apakah itu relevan?" sambungnya.  (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.