Sukses

6 Penyebab Darah Tinggi, Penyakit yang Dialami Lina Mantan Istri Sule

Bukan penyakit jantung, kenali pemicu darah tinggi, penyakit yang membuat Lina mantan istri Sule meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Lina, mantan istri komedian Entis Sutisna alias Sule meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Al Islam, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu, 4 Januari 2020 dini hari.

Sempat beredar kabar kalau Lina meninggal dunia akibat mengalami serangan jantung. Abdurahman T Pratomo selaku pengacara ibunda penyanyi Rizky Febian itu mengatakan, Lina meninggal dunia akibat mengalami darah tinggi.

“Posisinya sih tidak seperti itu ya. Jadi, itukan yang jelas lambung sama darah tinggi. Mungkin kalau memang itu (jantung), rekam medisnya kita enggak tahu. Cuma kabarnya seperti itu," kata kuasa hukum Lina mantan istri Sule saat dihubungi Surya Hadiansyah dari Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Sabtu, 4 Januari 2020.

Kuasa hukum Lina itu mendapatkan informasi tersebut langsung dari keluarga Lina di rumah duka.

Penyakit darah tinggi memang kerap tidak mudah dikenali dan terdeteksi. Seseorang akan tahu jika memiliki penyakit darah tinggi saat telah terjadi komplikasi pada tubuhnya. Seseorang dapat dikatakan positif darah tinggi jika tekanan darahnya mencapai sekitar 140/90 mmHG pada tekanan sistolik dan distolik secara berturut-turut.

Sedangkan tekanan darah normal seharusnya pada kisaran 120/80 mmHG. Perlu diwaspadai bahwa darah tinggi seperti dialami Lina dapat menyerang siapa saja. Baik anak remaja, orang dewasa dan juga orang yang telah lanjut usia. Dilansir dari berbagai sumber, ada enam penyebab utama penyakit darah tinggi.

1. Faktor usia

Faktor penyebab darah tinggi yang pertama adalah dari faktor usia. Semakin bertambahnya usia, maka fungsi organ dalam tubuh juga akan semakin menurun.

Maka dari itu penting pola hidup sehat seperti rajin berolahraga. Penyebab darah tinggi di usia lanjut, juga dapat disebabkan akibat pola hidup sejak muda yang tidak teratur. Jadi akan lebih baik menjaga pola hidup sejak usia muda.

2. Faktor keturunan

Memiliki riwayat darah tinggi dari keluarga juga bisa menjadi penyebab. Tentunya faktor keturunan tak bisa dihindari. Hal yang bisa dilakukan jika menderita darah tinggi dari keturunan adalah mengontrol pola makan dan menjaga pola hidup sehat.

3. Obesitas atau kegemukan

Penting bagi seseorang untuk menjaga pola makannya agar selalu sehat dan seimbang. Kondisi obesitas ini sangat berpengaruh pada sistem organ tubuh yang mengontrol volume darah dalam tubuh.

Meningkatnya berat badan mempengaruhi nutrisi dan oksigen dalam tubuh yang dialirkan ke dalam sel-sel melalui pembuluh darah. Berat badan yang meningkat maka kinerja pembuluh darah menjadi meningkat sehingga tekanan pembuluh darah dan jantung juga meningkat, seperti yang dialami Lina.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4. Konsumsi gula yang berlebihan

Garam memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika berlebihan, garam yang masuk dalam tubuh justru menjadipenyebab darah tinggi. Hal ini terjadi karena garam yang berlebihan akan mengendap pada pembuluh darah.

Garam tersebut akan mengendap semakin tebal sehingga menyempitkan aliran pembuluh darah yang kemudian menjadi penyebab darah tinggi.

5. Minuman beralkohol dan merokok

Kerap mengonsumsi minuman beralkohol dapat menjadi salah satu penyebab darah tinggi. Alkohol dapat memicu meningkatnya detak jantung. Semakin banyak meminum minuman beralkohol maka detak jantung semakin keras dan akan mendorong terjadinya darah tinggi.

Selain itu, penyebab darah tinggi bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok sejak usia muda. Asap rokok dapat meracuni darah pada tubuh. Zat nikotin juga berpengaruh penting menjadi penyebab darah tinggi.

6. Tingkat stres yang tinggi

Stres juga menjadi salah satu pemicu darah tinggi seperti yang dialami Lina mantan istri Sule. Penyebab stress dapat dipicu dari berbagai faktor.

Saat mengalami stres, jantung akan berdegup lebih kencang sehingga kinerja dalam memompa darah akan lebih keras. Hal ini sering ditandai dengan kepala pusing pada bagian belakang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.