Sukses

Cerita Akhir Pekan: Indiskop, Alternatif Baru Menonton di Bioskop

Indiskop jadi salah satu alternatif menonton di bioskop yang pertama beroperasi di Pasar Jaya Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Genangan air masih terlihat di sejumlah titik di kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 3 Januari 2020. Kondisi itu juga terjadi di Pasar Jaya Teluk Gong. Saat ini pasar tersebut satu-satunya yang memiliki bioskop di tengah pasar.

Sejumlah kendaraan tampak terparkir di pinggir jalan. Genangan air sebatas mata kaki itu masih terlihat di depan pasar saat Liputan6.com ke pasar tersebut.

"Bioskopnya tutup. Listrik di sini mati, pas 1 Januari saat hujan deras," ujar Eko, seorang warga.

Menaiki lantai dua gedung itu, suasana tampak sepi dan gelap. Begitu juga saat memasuki Indiskop. Hanya beberapa karangan bunga berisi ucapan selamat atas peresmian tempat itu yang masih dipajang di sebelah kiri lantai dua.

"Untuk sementara indiskop menutup jam operasional penayangan film sampai pemberitahuan selanjutnya...Terima kasih," tulis akun Instagram Indiskop.

Bioskop yang memiliki dua studio itu diresmikan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan resmi beroperasi sejak 8 Oktober 2019 lalu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Terjangkau

Menempati lantai dua area pasar dengan luas 600 meter persegi, Indiskop jadi bioskop rakyat yang pertama. Dua studio yang ada mampu menampung masing-masing 112 penonton.

Dengan kehadiran Indiskop, masyarakat kecil memiliki akses untuk menyaksikan film Indonesia dengan harga terjangkau. Untuk hari biasa harga karcis hanya Rp18 ribu, sedangkan akhir pekan Rp25 ribu.

Indiskop hadir dengan alat pemutar film digital yang diproyeksikan ke layar berukuran 3,25 x 6 meter. Indiskop juga melengkapi fasilitasnya dengan perangkat suara stereo/dolby.

Selain itu, penyejuk udara (AC) membuat penonton kian nyaman.  Bioskop ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain, seperti musala serta area foodcourt.

Indiskop mengusung konsep Edusinema, Ruang Kreatif, Kuliner Indonesia. Pembangunan bioskop ini hasil kolaborasi Perumda Pasar Jaya dengan PT Kreasi Anak Bangsa (Keana Films-Production), Badan Ekonomi Kreatif Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), dan didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) serta Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.

Jika Indiskop berhasil di Pasar Jaya Teluk Gong, maka akan hadir 100 titik di seluruh Indonesia. Selain Pasar Jaya Teluk Gong, lokasi potensial untuk bioskop rakyat berikutnya adalah Pasar Kenari, Senen, Jakarta Pusat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.