Sukses

Pulau Surga dari Plastik di Pantai Gading, Afrika Barat

Tumpukan sampah plastik disulap menjadi sebuah pulau yang menyenangkan untuk berlibur.

Liputan6.com, Jakarta - Plastik menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai. Limbah yang baru bisa terurai ratusan tahun itu semakin menumpuk tak terkendali, bahkan bisa merusak ekosistem tanah.

Gerakan go-green kemudian digalakkan agar masalah klasik tersebut bisa terurai perlahan. Ada yang mengurangi penggunaannya sedari awal. Ada yang gemar mendaur ulang agar bisa jadi barang yang bermanfaat kembali.

Bukan hanya sekadar tas atau kerajinan tangan, seorang warga Prancis, Eric Barker membuat sebuah pulau dengan menggunakan botol plastik. Botol-botol plastik dengan berat sekitar 200 ton dimasukkan ke dalam sebuah kotak jeruji kemudian mengapung di laut, jeruji-jeruji itu kemudian membentuk dataran yang seperti pulau.

Surga pulau terapung yang terbuat dari 700.000 botol plastik ini termasuk salah satu inovais yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Dilansir dari akun Instagram @get.wasted.ed, Selasa, 31 Desember 2019, Eric juga berharap apa yang telah dilakukannya membuka mata banyak orangt tentang kepedulian terhadap lingkungan.

Eric mengungkapkan ia pertama kali mendapatkan ide ini saat mengunjungi Abidjan. Di sana, ia terkejut dan merasa ngeri dengan jumlah sampah di pantai.

Sebelumnya, ia melakukan hal kecil seperti membersihkan pantai. Lalu, ia terinspirasi oleh kata-kata 'Sampah satu orang adalah harta (pulau) orang lain!'. Dari sini, Eric melangkah lebih jauh dan serius mengatasi permasalahan sampah.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Limbah Menjadi Indah

Eric Barker juga menuai pujian karena inovasinya ini. Dilansir video yang diunggah pada Sabtu, 21 Desember 2019, seorang pengunjung Ines Nouaye mengatakan ini adalah sebuah inovasi besar.

"Pulau ini benar-benar inovatif, ekosistem adalah sesuatu yang memang sangat perlu kita pikirkan," ujar Ines Nouaye.

Selain mengurangi limbah plastik, pulau plastik ini juga menjadi peluang bisnis. Di pulau yang dibuka sejak 2018 lalu juga terdapat berbagai fasilitas seperti penginapan, kolam renang dan tempat bersantai.

Seperti tempat berlibur lainnya, dilansir dari howwemadeitinafrica.com, Selasa, 31 Desember 2019, di surga plastik ini juga terdapat bar dan area relaksasi. (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.