Sukses

Sepak Terjang Sosialita Hong Kong Asal Indonesia Diduga Penipu Kelas Kakap (Bagian 1)

Sosialita Hong Kong ini menyebut dirinya sebagai bagian salah satu keluarga dari 10 orang terkaya di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Jason, ahli teknologi asal New York, Amerika Serikat tak pernah menyangka perjalanan bisnis ke Hong Kong pada Oktober 2018 bakal jadi gerbang drama baru di hidupnya. Janji makan siang yang dibatalkan membuat Jason memilih santai di pool bar Four Season, hotel tempatnya menginap.

"Saat saya menoleh, tampak di sana perempuan dengan tampilan luar biasa menarik masuk ke pool bar. Ia ditunjukkan meja di samping saya, kami bertukar padang dan ia tersenyum," kisah Jason seperti dilansir dari South China Morning Post, Senin (2/12/2019).

Baru berpisah dari sang istri, Jason tak bisa menepis pesona perempuan yang kemudiian diketahuinya bernama Azura Luna Mangunhardjono tersebut. Setelah beberapa menit, Jason meghampiri untuk menanyakan rekomendasi menu, lantaran sempat mendengar Azura mengatakan reservasi untuk konsumen tetap saat hendak masuk.

"Saya ke sini setiap saat. Ini adalah tempat favorit saya. Apakah Anda sedang menunggu orang lain? Duduk bersama saya dan saya akan berikan rekomendasi terbaik," kata Jason menirukan ucapan si sosialita. Setelah berbincang, Jason menuturkan, Azura mengatakan dirinya tumbuh besar di antara London, Paris, dan Bali.

Seminggu setelah pertemuan tersebut, Azura sudah mengajak Jason ke restoran favoritnya di seantero Hong Kong. Bahkan, mempersilakan Jason mampir ke apartemennya di lantai 20 1 Robinson Road yang berlokasi di area kelas menengah.

Melihat kediaman Azura berdesain sangat mewah dengan lantai polished parquet, lukisan dekorasi, patung Buddha, vas bunga tertata rapi, dan piano besar, Jason tak bisa menahan diri untuk terpukau.

Malam itu, Azura buka beberapa botol anggur asal Prancis dideskripsikan sebagai hadiah dari keluarganya yang disebut berada dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Ia memberitahu Jason bahwa ibunya adalah pengacara yang sempat membantu proses pemilihan Bill Clinton.

Sementara, ayah Azura diceritakan sudah meninggal dan meninggalkan warisan 30 juta dolar Amerika atau Rp423,8 miliar, juga sebuah kapal pesiar atau rumah padanya, Disambung, sosialita Hong Kong ini mengatakan, ia adalah putri dari Indonesia, berpenghasilan 150 ribu dolar Amerika per bulan atau setara Rp2,1 miliar, dan hanya bepergian dengan  jet pribadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berurusan dengan Kepolisian Los Angeles

Azura juga memperlihatkan fotonya memakai sepatu rancangan desainer, banyak selfie di Paris Fashion Week, pusat spa di California, pantai-pantai Italia, bahkan saat bersantai di kolam renang di atap bangunan Manhattan.

"Ada satu foto yang terus-menerus saya lihat, yakni mobil dengan nomor pelat Britania Raya BO55AZL terparkir dekat sebuah jet prbadi. Saya merasa ada yang janggal. Tapi, melihat platnya sebagai inisial namanya, saya menghalau rasa curiga tersebut," katanya.

Pelat mobil mewah tersebut kemudian teridentifkasi sebagai salah satu unit mobil rental dari AZ Luxe di London. Inisial AZL nyatanya juga muncul di kantong piyama Azura dan tas tangan Louis Vuitton miliknya.

Satu bulan setelah pertemuan tersebut, pada November 2018, enam polisi Los Angeles’ West Hollywood Station mengepung salah satu bungalow pribadi nan mewah di Beverly Hills Hotel. Salah seorang warga Los Angeles, Sophie, merasa ditipu oleh Azura.

Sophia mengklaim, telah membayar lebih dari 86 ribu dolar Amerika atau setara Rp1,2 miliar untuk sekian banyak tas tangan Hermès yang merupakan koleksi pribadi Azura Mangunhardjono. Pembayaran ini dilakukan Sophia untuk ikut dalam pengumpulan dana yang dilakukan Azura.

Tapi, ketika Sophia membawa setidaknya empat tas yang dibeli dari Azura untuk autentikasi, dua di ataranya diinformasikan palsu oleh pihak toko. Karena itulah, Sophia langsung menghubung pihak berwajib dan Azura digelandang ke kantor polisi setempat dengan borgol di kedua tangannya.

Ia kemudian dilepaskan di hari yang sama atas bantuan dua pengacara asal Washington DC. Kendati, pihak berwajib tengah menunggu konfirmasi pihak Hermès. "Bila terbukti bersalah, ia (Azura) akan langsung ditangkap," kata pihak kepolisian.

3 dari 3 halaman

Azura di Mata Teman-Teman dan Mantan Suami

Setelah dibebaskan, Azura tetap bertukar pesan dengan Jason, tapi tak mengatakan apapun soal insiden tersebut. Ketika Jason tahu, Azura langsung membantah. Lalu, pada awal 2019, Jason mulai menaruh curiga lebih besar dan mencari pembuktian akan klaim yang disebutkan Azura.

Azura ternyata dikenal dengan nama lain, yakni Alexandra, Ally, dan Miss M. Pada 2010, Azura resmi merilis Pavitra Jewellery di Hong Kong dengan rekan bisnis asal Swiss, Mathias Hug. Ia juga tercatat sebagai anggota Hong Kong Ambassadors of Design.

Salah seorang teman Azura, Naomi, mengatakan Azura sangat bersahabat. "Ia (Azura) sangat suka anak-anak dan kami sering berjalan di Bown Road. Ia hanya coba menjalani hidup normal," kata Naomi.

Mandy, juga teman Azura menuturkan, Azura selalu sangat baik, termasuk pada anak-anaknya. Karenanya, cerita dugaan penipuan yang dilakukan Azura membuatnya luar biasa terkejut.

Salah satu teman terlama yang kenal dengan Azura adalah Diane. Ia kenal Azura pada 2003 dari mantan suami Azura, Brad Kirk. Seiring waktu, pertemanan mereka mulai menampakkan kejanggalan.

Diane bercerita, Azura sempat meminjam lukisan darinya untuk acara spesial, tapi tak kunjung dikembalikan. Lalu, sering kali berdalih kartu kreditnya tertinggal saat harus membayar tagihan restoran.

"Berteman dengan Azura mencederai reputasi saya. Jadi, saya berhent berbicara dengannya sekitar empat tahun lalu," kata Diane. Kendati, Azura masih cukup sering meluluhkan hati Diane untuk sekedar berbincang.

"Bila Anda betemu dengannya, dalam sekejap, Anda bakal langsung menyukainya. Azura sangat menarik dan karismatik," sambungnya. Kesan serupa juga dituturkan mantan kekasih Azura, Robert, asal Los Angeles, Amerika Serikat.

Dari data yang berhasil dikumpulkan Jason, sang ahli teknologi beranggapan, Azura memang sangat lihai menghidupkan cerita dan memberi nyawa pada karakter-karakter di dalamnya. "Yang bisa saya verifikasi, pada 2003, Kirk pindah dari Bali ke Hong Kong bersama istrinya saat itu (Azura)," kata Jason.

Sementara, Kirk mengatakan, dirinya sudah sangat lama move on dari Azura. "Ia sudah tak lagi jadi bagan hidup saya selama sembilan tahun belakangan," tuturnya.

Juga, soal latar belakang, Jason menemukan Azura punya paspor Indonesia yang dikeluarkan di Hong Kong pada 4 Oktober 2011 dan kedaluwarsa pada 4 Oktober 2016 dengan nama Azura Luna Mangunhardjono Kirk. Di sana tertera, Azura lahir di Jakarta, 27 Oktober 1974. Juga, Jason menemukan dokumen perjalanan yang dikeluarkan di Paris pada 10 Me 2019 dengan tidak menerterakan nama Kirk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.