Sukses

Resmikan Pameran, Sejauh Mata Memandang Ajak Anak Peduli pada Laut

Pameran bertajuk "Laut Kita Masa Depan Kita" merupakan bagian dari peluncuran koleksi Musim Rintik 2019 bertema Daur oleh Sejauh Mata Memandang.

Liputan6.com, Jakarta - Di laut tahun 2050 nanti akan lebih banyak plastik daripada ikan. Begitulah bunyi salah satu pesan menohok yang ditampilkan di pameran bertajuk "Laut Kita Masa Depan Kita" garapan fashion label Sejauh Mata Memandang.

Seperti pameran sebelumnya, brand yang dikenal lewat konsep slow fashion ini masih konsisten mendorong kepedulian akan keberlangsungan ekosistem laut. "Tapi, sekarang kami fokuskan audience-nya ke anak-anak," kata Konseptor Pameran Felix Tjahyadi di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2019.

Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto mengatakan, melibatkan generasi lebih muda sebagai sasaran utama pameran diharapkan dapat memperpanjang usia dari pesan hendak disampaikan.

Karenanya, Felix mengemas pameran ini dengan komunikasi lebih sederhana. "Tetap on point menyorot kondisi Bumi, terutama soal darurat sampah plastik sekali pakai. Pameran dibuat ada kesan bermain, tapi bukan tempat bermain," tuturnya.

Felix menjabarkan. pameran Laut Kita Masa Depan Kita dibagi jadi beberapa seksi. Pertama, lewat video animasi, pameran ini coba mengomunikasikan soal persepsi barang sekali pakai agar bisa digunakan dengan lebih baik, dikurangi pemakaiannya, bahkan ditinggalkan sama sekali.

Kemudian, berlanjut pada bentuk perahu dengan video kondisi laut di Kepulauan Seribu. "Karena selama ini kebanyakan orang lihat laut dari permukaan saja. Tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi di bawah air, seberapa mengkhawatirkan," tutur Founder and Executive Director Divers Clean Action Tenia.

Lalu, berlanjut pada bentuk kerangka ikan paus yang dibuat dari sambungan kantong plastik, di mana materialnya berasal dari pameran terdahulu. "Kami coba bangun lagi dengan cara sedemikian rupa supaya lebih menghargai materi yang sudah dibuat," kata Felix.

"Di dalam seolah mulut kerangka ikan paus bakal terdengar suara saya yang menjelaskan bagaimana kondisi laut saat ini. Narasi di dalamnya secara pribadi membuat saya lebih mau bertanggung jawab," kata Tulus.

Anak sebagai sasaran pameran gagasan Sejauh Mata Memandang ini dipandang positif oleh penyanyi Andien. "Pameran ini juga bisa jadi stimulus untuk orangtua bahwa membiasakan, menyontohkan perilaku peduli Bumi lebih penting daripada sekadar ngomong," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagian dari Peluncuran Koleksi Musim Rintik 2019 bertema Daur

Pameran yang akan berlangsung selama tiga bulan, 28 November 2019--2 Februari 2020, di Senayan City Curated Space, Level One ini merupakan bagian dari peluncuran koleksi Musim Rintik 2019 bertema Daur oleh Sejauh Mata Memandang.

"Hadirnya pameran ini diharapkan dapat mengajak pengunjung Senayan City menggunakan produk ramah lingkungan. Juga, dapat mengedukasi anak-anak dengan cara yang kreatif dan menarik untuk terus mencintai, peduli terhadap alam Indonesia, " ujar Leasing & Mkt. Communications Director Senayan City Helina.

Pada koleksi Musim Rintik 2019 bertema Daur yang telah ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2020, Sejauh Mata Memandang mengaplikasikan proses daur ulang kain-kain sisa bahan produksi di musim-musim sebelumnya.

Gagasan ini dilatarbelakangi tingginya pola konsumsi masyarakat terhadap industri ritel mode berakibat produksi polutan dan sampah dalam kategori salah satu yang terbesar di dunia.

Melalui koleksi Daur, Sejauh Mata Memandang mengajak masyarakat untuk mengetahui proses pembuatan pakaian yang dapat dilakukan dengan pendekatan ramah lingkungan.

Koleksi ini terdiri dari pakaian siap pakai dalam tampilan lebih santai dan kasual, baik untuk dewasa maupun anak-anak mulai dari umur enam tahun ke atas.

Look-nya memperlihatkan teknik patchwork, yakni menggabungkan motif dengan kombinasi tekstil terkini. Sebagian besar koleksi terbuat dari bahan katun dengan semburat warna-warni, seperti marun, kuning kunyit, indigo, hitam, dan putih.

Tampilannya mengambil inspirasi dari busana tradisional Indonesia, yaitu kebaya panjang Sumatera, baju bodo, dan ragam aksesori pelengkap seperti masker, kantong belanja, tas botol minum, kantong handphone, dan pouch yang dilengkapi dengan logo extinction rebellion.

Tidak hanya melansir koleksi terbaru, melalui sederet pakaian siap pakai dan aksesori ini, Sejauh Mata Memandang sekaligus menyuarakan keprihatinan terhadap krisis iklim dan lingkungan, serta mengajak masyarakat untuk menciptakan dunia lebih layak huni bagi generasi yang akan datang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.