Sukses

IKEA Sentul City Resmi Dibuka, Apa Bedanya dengan Alam Sutra?

IKEA Sentul City merupakan toko IKEA kedua di Indonesia.

Liputan6.com, Sentul -  IKEA resmi membuka toko kedua di Sentul City. Menempati lahan seluas 15.345 meter persegi, toko furnitur asal Swedia ini menghadirkan 30 inspirasi ruang untuk menata rumah dan menjual sekitar tujuh ribu items. 

Presiden Direktur PT Hero Supermarket Patrik Lindvall menyebut, proses konstruksi toko ini lebih cepat dibanding IKEA Alam Sutra yang lebih dulu dibuka. Hal itu lantaran toko menempati bangunan yang dulunya adalah Giant. 

"Alasan kami memilih Sentul agar mudah diakses warga Bogor dan sekitarnya. Selama ini, mereka harus datang jauh-jauh ke Alam Sutra untuk belanja produk IKEA," ujarnya saat press briefing di Sentul, Kamis (28/11/2019).

Juga, pemiilihan Sentul sebagai lokasi toko kedua juga soal efektivitas. Mereka bisa memanfaatkan tenaga terampil yang berasal dari karyawan supermarket.

Dari luar, toko di Sentul tak jauh berbeda dengan Alam Sutra. Namun, dari segi luas, toko di sini jauh lebih kecil, yakni sekitar setengah dari luas toko di Alam Sutra. Tak mengherankan bila ruang-ruang inspirasi yang biasa dikelilingi pengunjung sebelum memutuskan membeli sesuatu bisa dijelajahi kurang dari sejam.

Kategori produk yang dijual tak jauh berbeda, tapi variannya lebih terbatas dibanding cabang Alam Sutra. Pengunjung juga tak bisa langsung membawa pulang perabot berukuran besar, seperti sofa, lemari, dan tempat tidur, melainkan harus memesan lebih dulu.

Barang-barang tersebut baru bisa diambil dua hari setelah pemesanan dengan dua opsi, yakni mengambil di toko atau menggunakan jasa antar dengan tambahan biaya tertentu. "Karena luas bangunan lebih terbatas, kami menyediakan layanan dengan cara berbeda," ujar Patrik.

Perbedaan lain dengan toko di Alam Sutra adalah sajian di restoran yang menempati lantai  satu. Selain tetap menghadirkan signature dish IKEA, termasuk bola-bola daging dan salmon, terdapat pula beberapa gerai makanan bercita rasa Indonesia, seperti pempek dan siomay. 

"IKEA ingin lebih berkontribusi pada komunitas setempat," kata Patrik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konten Lokal

Seperti di Alam Sutra, IKEA Sentul City juga menghadirkan Teras Indonesia yang merupakan ruang khusus bagi para pengusaha UMKM mempromosikan produk mereka. Barang-barang yang tersedia mulai dari pakaian, pajangan rumah, hingga batik.

"Tapi, di sini kami baru akan mulai bulan Januari. Yang pasti UMKM yang diterima di sini tidak menjual perlengkapan rumah tangga. Kalau aksesori masih bisa," kata PR IKEA Indonesia Ririn Basuki.

Teras Indonesia nantinya bersifat temporer. Bila merujuk konsep serupa yang sudah berjalan di Alam Sutra, pojok tersebut hanya dibuka selama tiga hari pada pekan pertama setiap bulan. 

Pemilihan UMKM yang digandeng bekerja sama dengan Dekranasda Jawa Barat. Sebelum dipajang, tim IKEA akan mengajarkan cara menata produk berstandar internasional sehingga ilmu tersebut juga bisa diterapkan saat berpameran di tempat lain.

"Tapi, (Teras Indonesia) di sini masih dibahas," sambungnya.

Masih terkait konten lokal, Patrik menyebut sekitar seratus jenis produk yang dijual di IKEA Indonesia merupakan buatan lokal. Persentasenya kurang dari satu persen dari total produk yang dijual di Indonesia. "Proporsinya memang kecil, tapi terus berkembang," katanya.

Di sisi lain, Bupati Bogor Ade Yasin berharap pembukaan toko terbaru IKEA di wilayahnya bisa menambah pendapatan daerah sekaligus jadi destinasi wisata baru. Ia ingin semakin banyak peluang dibuka bagi pengusaha lokal agar bermanfaat bagi masyarakat Bogor.

"Kami sedang juga banyak ingin investor masuk, terutama ritel, hotel, dan restoran, karena manfaatnya sangat besar untuk masyarakat," ujar Ade.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.