Sukses

Tubuh Kurus tapi Perut Buncit, Berbahayakah?

Dalam wacana ini, pemerintah bahkan disarankan untuk punya kebijakan nasional soal perut buncit.

Liputan6.com, Jakarta - Orang kurus yang berperut buncit cukup banyak ditemui. Kondisi tersebut ternyata berisiko lebih tinggi untuk masuk rumah sakit akibat gagal jantung dan kematian mendadak.

Melansir dari South China Morning Post, Selasa, 19 November 2019, sebuah penelitian mengungkapkan enam ribu pasien orang kurus meninggal karena gagal jantung di 11 wilayah di Asia. Pasien tersebut didominasi perempuan, penderita diabetes, dan berasal dari negara berpenghasilan rendah.

Sebuah jurnal medis dari PLOS Medicine, penulisnya mengatakan, pemerintah harus mengembangkan kebijakan nasional untuk mencegah perut buncit. Menyadarkan tentang Indeks Masa Tubuh pada seseorang bisa lewat pendidikan kesehatan dan modifikasi gaya hidup.

Obesitas adalah salah satu faktor risiko gagal jantung, tapi mereka yang memiliki indeks masa tubuh punya hasil lebih baik dan risiko kian kecil. Maka, hal seperti ini dikenal dengan paradoks obesitas.

Namun, tidak banyak diketahui orang-orang di Asia, di mana pasien paradoks obesitas cenderung memiliki tubuh kurus dan memiliki indeks masa tubuh lebih rendah, hingga mencapai 24.5.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Mengatasinya

Profesor Carolyn Lam dari Pusat Medis National Heart Centre di Singapura meneliti hubungan antara obesitas dan hasil gagal jantung di Asia. Mereka memeriksa, ada 5964 pasien dengan gagal jantung dan tingkat kematian setahun setelah dideteksi penyakit tersebut.

Ini karena orang kurus memiliki lemak perut atau visceral fat bersifat aktif secara biologis dan menghasilkan senyawa disebut sitokin yang memicu penyakit jantung. Selain itu, lemak perut juga dapat menurunkan kadar HDL yang berpotensi meresistensi insulin. Ini bisa menyebabkan otot tubuh tidak bekerja maksimal, meningkatkan kadar gula darah, dan jadi diabetes.

Maka dari itu, cara untuk membuat perut tetap sehat adalah dengan berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Lakukan olahraga seperti sit up atau push up karena dapat mengencangkan otot perut.

Bukan hanya olahraga, gaya hidup dari makanan pun berpengaruh pada perut buncit. Cermati porsi makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Anda juga bisa mengubah jenis konsumsi lemak jenuh jadi lemak tidak jenuh guna mengurangi pembentukan lemak perut.

(Ossid Duha Jussas Salma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.