Sukses

13 Destinasi Wisata Disarankan Tidak Dikunjungi pada 2020 Versi Media AS

Selain Bali dan Pulau Komodo, ada beberapa destinasi wisata di dunia yang masuk daftar 'No List' 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Bali dan Pulau Komodo termasuk dua kawasan wisata favorit di Indonesia. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara juga banyak yang berkunjung ke dua daerah tersebut, terutama Bali.

Sayangnya, Bali dan Pulau Komodo baru-baru ini masuk dalam daftar No List alias destinasi yang tak disarankan dikunjungi pada 2020 oleh media Amerika Serikat (AS), Fodors.com.

Daftar tersebut dibuat untuk mengangkat masalah-masalah etik, lingkungan, hingga politik yang harus dipikirkan sebelum, selama, dan sesudah bepergian oleh para traveler. Selain Bali dan Pulau Komodo, total ada 13 destinasi wisata yang masuk No List.

Pihak redaksi mengklaim bahwa pencantuman semua lokasi ini dalam daftar dilakukan secara bertanggung jawab dan bertujuan untuk memperbaiki kondisi tempat-tempat tersebut di masa depan. Diansir dari Fodors.com, Selasa (19/11/2019), berikut 13 destinasi wisata yang masuk daftar ‘No List’ dan alasan dimasukkan ke dalam daftar tersebut.

1. Tempat yang tidak menginginan Anda (atau mengingini Anda dalam jumlah lebih sedikit)

Kategori ini menjadi fokus utama dari Fodor's Travel karena terlalu banyak turis yang berkunjung dan menimbulkan masalah. Bisa dibilang inilah destinasi yang terkena dampak besar dari pariwisata massal.

Hal itu mempengaruhi kehidupan warga lokal dari harga hunian yang meroket, sampah plastik, kelangkaan air bersih, kerusakan bangunan, dan transportasi yang terganggu. Selain Bali ada Barcelona di Spanyol; Big Sur di California, AS; Hanoi Train Street di Vietnam; dan Angkor Wat di Kamboja.

2. Tempat yang bisa membunuh Anda

Gunung Matterhorn di Swiss dinilai berbahaya bagi nyawa para pendaki. Banyak kasus pendaki tewas di gunung ini karena medan yang berat dan cuaca yang tak menentu.

3. Terumbu karang yang butuh waktu perbaikan

Terumbu karang di Samudera Atantik, dekat dengan Florida, AS, terkena penyakit misterius dan berpengaruh pada biota laut lain. Penyakit tersebut menyebar ke terumbu karang sampai jarak 390 kilometer sehingga membuat kawasan wisata ini butuh perbaikan dalam waktu tertentu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Tempat Berbiaya Wisata Terlalu Murah

Pulau Komodo dan Kepulauan Galapagos masuk dalam daftar ini karena harga wisata yang terlalu murah. Pajak turis yang terlalu murah dinilai tidak akan mengurangi dampak pariwisata massal. Sedangkan biaya wisata yang terlalu murah dikhawatirkan berpengaruh pada kelestarian hewan langka seperti komodo di Pulau Komodo dan dan kura-kura terbesar di dunia yang ada di Kepulauan Galapagos.

5. Tempat yang harus diwaspadai untuk minuman alkohol

Kosta Rika dan Meksiko jadi Dua destinasi yang harus diwaspadai kalau ingin mengonsumsi minuman alkohol adalah Kosta Rika dan Meksiko. Banyak kasus turis dan warga lokal meninggal dunia setelah mengonsumsi alkohol. Pihak berwenang di dua negara tersebut sedang melakukan inspeksi intensif akibat terlalu banyak korban karena alkohol yang tercemar.

6. Atraksi wisata yang harus berhenti

Thailand disarankan melakukan refeksi dan evaluasi sehubungan banyaknya tempat wisata yang mengandalkan gajah sebagai atraksi wisata. Sebuah investigasi dilakukan dan menemukan fakta dari 118 tempat atraksi gajah yang didatangi, ada 1.300 binatang (termasuk gajah dan lainnya) dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka semua dimanfaatkan untuk keperluan wisata.

3 dari 3 halaman

7. Kota yang aman untuk turis, mematikan untuk warga lokal

Ada Cape Town, ibu kota dari Afrika Selatan yang diketahui aman untuk turis tetapi mematikan bagi warga lokal. Kota ini mengalami peningkatan jumlah kejadian kriminal, seperti pembunuhan, penjualan obat-obatan terlarang, pengangguran, dan korupsi. Daerah berbahaya adalah daerah pinggiran kota.

8. Bisnis yang mungkin tidak Anda sadari, tidak ingin Anda dukung

Untuk masalah politik dan kebijakan negara dari para pemilik hotel, Fodor's Travel meminta wisatawan untuk mempertimbangkan kembali. Contohnya properti milik Presiden AS Donald Trump atau Sultan Brunei Darussalam.

Anda mungkin masih ingat kebijakan yang dikeluarkan penguasa Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah pada April 2019. Brunei memberlakukan hukuman rajam hingga mati untuk lelaki yang berhubungan seks sesama jenis.

Aturan tersebut menuai protes keras dari berbagai kalangan. Selain PBB saja yang menilai hal itu sadis dan tidak manusiawi, sederet seleb Hollywood juga ikut menyuarakan pendapat mereka. Sejumlah seleb Hollywood bahkan menyuarakan boikot terhadap sembilan hotel milik Sultan Hassanal Bolkiah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.