Sukses

Nike Luncurkan Sepatu Khusus untuk Dokter dan Perawat

Desainer sepatu nike khusus dokter dan perawat ini adalah enam pasien dari Rumah Sakit Anak OHSU Doernbecher di Portland.

Liputan6.com, Jakarta - Nike telah secara resmi meluncurkan sepatu dikhususnya bagi dokter dan perawat. Desainnya membuat alasa kaki satu ini nyaman digunakan saat merawat pasien.

Melansir dari Metro UK, Minggu, 17 November 2019, koleksi dengan nama Nike Air Zoom Pulse  ini memiliki desain mudah dibersihkan jika terkena noda, serta midsole drop-in yang nyaman dipakai dalam jangka waktu lama.

Uniknya, selain membuat nyaman, sepatu ini juga memiliki kotak jari kaki berlapis untuk melindungi dari segala jenis cairan yang tumpah. Bahkan,  bantalan di bawah sepatu juga dapat melindungi dokter dan perawat dari cairan yang tumpah di lantai.

Nike menguji sepatu ini di Rumah Sakit Anak OHSU Doernbecher di Portland, Oregon. Dalam pengujian, ditemukan bahwa perawat di sana berjalan sekitar 6,4 ribu meter setiap hari.

Nike Air Zoom Pulse sengaja dibuat untuk jadi teman sehari-hari perawat, dokter, penyedia layanan kesehatan di rumah, dan semua yang bekerja tanpa lelah untuk mendukung pasien.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Desainernya adalah Pasien

Enam desain sepatu Nike Air Zoom Pulse diciptakan pasien di Rumah Sakit Anak OHSU Doernbecher. Semua keuntungan dari penjualan sepatu ini juga akan didonasikan ke pihak rumah sakit.

Keenam desainer Nike Air Zoom Pulse itu adalah Bransen Fernando, seorang anak 13 tahun yang menderita kanker ginjal dan saat ini sedang membutuhkan tranplanstasi. Lalu, ada bocah 12 tahun bernama Desire Castillo yang mengidap penyakit diabetes, penyakit celaic, dan depresi.

Zion Thompson yang berusia 14 tahun dan menderita kanker kelenjar getah bening. Kemudian, Ethan Ellis, perempuan 16 tahun yang terlahir cacat jantung bawaan dan membuatnya harus melakukan transplantasi jantung.

Selanjutnya, Kahleah Corona, 11 tahun, yang memiliki cedera otak traumatis. Terakhir, Sawyer, 12 tahun, yang menderita kanker otak.

Rencananya, sepatu yang hadir dalam enam model ini bisa mulai dibeli secara online pada 7 Desember 2019. Sayang, pihaknya belum menerterakan harga sepatu tersebut.

(Ossid Duha Jussas Salma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.